Selain itu, konservasi keanekaragaman hayati harus menjadi prioritas dalam upaya penanganan perubahan iklim. Pendekatan ini meliputi pelestarian habitat alami, restorasi ekosistem yang telah rusak, dan perlindungan spesies yang terancam punah.Â
Konservasi yang efektif juga melibatkan partisipasi masyarakat lokal, yang pengetahuannya tentang keanekaragaman hayati sering kali sangat berharga. Pendekatan berbasis komunitas ini dapat memperkuat upaya konservasi sambil meningkatkan ketahanan pangan lokal.
Kerja sama internasional juga penting dalam menangani perubahan iklim dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati dan ketahanan pangan.Â
Negara-negara harus berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan beradaptasi dengan kondisi yang terus berubah.Â
Melalui perjanjian internasional seperti Perjanjian Paris, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius, dengan tujuan melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan ketahanan pangan global.
Pada akhirnya, penanganan perubahan iklim dalam menyeimbangkan keanekaragaman hayati dan ketahanan pangan adalah tugas bersama yang membutuhkan komitmen dan tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat.Â
Melalui pendekatan yang holistik dan kolaboratif, kita dapat menjaga keseimbangan ekosistem bumi sambil memastikan bahwa kebutuhan pangan bagi generasi sekarang dan yang akan datang tetap terjamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H