Perawatan harian ayam kampung juga cukup sederhana, menjadikannya mudah diterapkan oleh siapa saja.Â
Setiap hari, ayam perlu diberi makan dan air yang bersih, serta dilepas keluar kandang di pagi hari dan dimasukkan kembali pada sore hari untuk menghindari serangan predator.Â
Telur yang dihasilkan juga perlu diambil dua kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kualitasnya. Kandang harus dibersihkan secara berkala untuk menjaga sanitasi dan mengurangi bau.
Secara ekonomi, budidaya ayam kampung di rumah dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.Â
Telur dan daging ayam kampung memiliki nilai jual yang baik di pasaran, terutama karena cita rasa dan teksturnya yang khas.Â
Dengan bahan pakan lokal yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau, budidaya ini dapat dilakukan dengan biaya rendah namun hasilnya menguntungkan.
Lebih dari itu, budidaya ayam kampung di rumah juga berkontribusi langsung terhadap ketahanan pangan nasional.Â
Semakin banyaknya keluarga yang memelihara ayam kampung, ketersediaan protein hewani menjadi lebih merata, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor.Â
Ini juga mendukung pengembangan ekonomi lokal, dengan banyaknya permintaan terhadap produk ayam kampung di berbagai daerah.
Dalam jangka panjang, langkah sederhana seperti budidaya ayam kampung di rumah ini bisa menjadi pilar kuat dalam sistem ketahanan pangan nasional.Â
Selain memastikan akses terhadap pangan bergizi bagi seluruh anggota keluarga, ini juga membantu menciptakan kemandirian pangan yang lebih besar di tingkat rumah tangga dan komunitas.Â