Perbedaan ANBK dan UN
Meskipun ANBK sering dianggap sebagai pengganti UN, keduanya memiliki perbedaan signifikan.Â
UN sebelumnya hanya mengevaluasi aspek kognitif, sementara ANBK memberikan penilaian menyeluruh yang mencakup aspek kognitif dan non-kognitif.Â
Bahkan, kualitas lingkungan belajar turut dievaluasi untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi pendidikan di setiap sekolah.Â
Dalam pelaksanaannya, ANBK hanya melibatkan sampling siswa yang dipilih secara acak oleh Kemendikbudristek, dengan fokus pada tes Literasi, Numerasi, dan survei lingkungan serta karakter sekolah.
Peningkatan Akses Teknologi di Sekolah
Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan ANBK adalah akses terhadap teknologi, terutama komputer, yang menjadi instrumen penting dalam asesmen ini.Â
Proporsi sekolah yang memiliki akses ke komputer untuk tujuan pengajaran masih bervariasi di seluruh Indonesia.Â
Sekolah-sekolah di perkotaan umumnya lebih siap dengan fasilitas ini dibandingkan sekolah-sekolah di daerah terpencil.Â
Pemerintah terus berupaya meningkatkan proporsi sekolah yang memiliki akses ke teknologi ini melalui berbagai program bantuan dan peningkatan infrastruktur.
Peran Penting ANBK dalam Mewujudkan SDGs
Salah satu target utama yang ingin dicapai melalui ANBK adalah mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.Â
ANBK memberikan data yang akurat tentang kualitas pendidikan di setiap sekolah, yang nantinya digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar dan mengurangi kesenjangan dalam sistem pendidikan.
Peningkatan Akses Teknologi dan Persiapan untuk SDGs 2030