Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Adaptasi Berkelanjutan Kebun Gizi Apung untuk Cegah Stunting di Asmat: Mewujudkan SDGs 2 - Tanpa Kelaparan

12 Agustus 2024   00:00 Diperbarui: 12 Agustus 2024   00:00 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Gizi Apung, pemenuhan gizi anak-anak Asmat, Papua Selatan (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Kebun Gizi Apung, pemenuhan gizi anak-anak Asmat, Papua Selatan (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Kebun Gizi Apung, pemenuhan gizi anak-anak Asmat, Papua Selatan (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Kebun ini adalah kebun sayur-sayuran kecil yang dibangun di sekitar rumah warga dan dinamakan "apung" karena pagarnya terbuat dari kayu yang menjaga kebun tetap tidak hanyut meskipun terjadi pasang surut air. 

Kebun gizi apung bertujuan menyediakan sumber pangan bergizi secara lokal, memungkinkan tanaman seperti kangkung, bayam, tomat, dan semangka tumbuh dengan baik meskipun dalam kondisi pasang surut.

Tantangan dan Solusi

Program ini menghadapi beberapa tantangan:

1. Kondisi Lahan:

Pasang surut rawa memengaruhi lahan di perkampungan, memerlukan inovasi dalam desain kebun.

2. Pengetahuan Budidaya:

Masyarakat perlu edukasi tentang teknik budidaya tanaman sayur yang efektif.

3. Literasi Keuangan:

Keterbatasan pengetahuan tentang manajemen keuangan dapat menghambat pengelolaan kebun.

4. Kekurangan Nutrisi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun