2. Memenuhi kriteria pasar:Â Kemasan harus memenuhi kapasitas kemasan yang diharapkan pasar serta biaya yang dikeluarkan.
3. Mendukung daur ulang:Â Kemasan harus menunjang pendauran ulang atau dapat menjadi bahan daur ulang.
4. Bebas bahan berbahaya: Kemasan harus dibuat dari bahan yang tidak berbahaya selama siklus keberadaannya.
5. Efisiensi bahan dan energi: Kemasan harus dirancang agar dapat dibuat menggunakan bahan dan energi secara efisien.
Penggunaan sustainable packaging dalam industri kreatif dapat membawa berbagai manfaat, seperti meningkatkan citra produk di mata konsumen yang semakin sadar akan isu lingkungan.Â
Selain itu, hal ini juga membuka peluang bagi para pelaku industri kreatif untuk mengeksplorasi bahan-bahan baru yang inovatif dan berkelanjutan, seperti bioplastik, kertas daur ulang, atau material organik lainnya.
Di masa depan, penerapan sustainable packaging diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih hijau dan bertanggung jawab.Â
Langkah ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi dampak lingkungan dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dengan demikian, menciptakan sustainable packaging bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah strategi penting untuk memastikan bahwa sektor ekonomi kreatif Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya