Sektor ekonomi kreatif di Indonesia terus berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional.Â
Namun, tantangan keberlanjutan lingkungan kerap menjadi isu yang harus dihadapi.Â
Salah satu solusi yang dapat mendukung keberlangsungan sektor ini adalah dengan mengadopsi sustainable packaging atau kemasan berkelanjutan.
Sustainable packaging adalah kemasan yang didesain menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, yang tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga mendukung praktik-praktik ekonomi yang lebih bertanggung jawab.Â
Berbeda dengan kemasan plastik yang menjadi penyumbang terbesar permasalahan sampah dunia, kemasan berkelanjutan ini berpotensi besar mengurangi limbah dan emisi karbon, sekaligus mendorong inovasi di industri kreatif.
Pengemasan yang berkelanjutan merupakan bagian integral dari 'ekonomi sirkular'.Â
Kemasan ramah lingkungan menggunakan bahan mentah yang kemudian dapat dikembalikan ke asalnya, meminimalkan pemborosan sumber daya berharga seperti air dan energi yang diperlukan untuk produksinya.Â
Menurut Sustainable Packaging Coalition (SPC), ada beberapa kriteria agar kemasan suatu produk dapat dianggap sebagai sustainable packaging, di antaranya:
1. Bermanfaat, aman, dan sehat: Kemasan harus bermanfaat dan aman bagi individu dan komunitas selama siklus hidupnya, dari diciptakan, digunakan, hingga didaur ulang.
2. Memenuhi kriteria pasar:Â Kemasan harus memenuhi kapasitas kemasan yang diharapkan pasar serta biaya yang dikeluarkan.
3. Mendukung daur ulang:Â Kemasan harus menunjang pendauran ulang atau dapat menjadi bahan daur ulang.
4. Bebas bahan berbahaya: Kemasan harus dibuat dari bahan yang tidak berbahaya selama siklus keberadaannya.
5. Efisiensi bahan dan energi: Kemasan harus dirancang agar dapat dibuat menggunakan bahan dan energi secara efisien.
Penggunaan sustainable packaging dalam industri kreatif dapat membawa berbagai manfaat, seperti meningkatkan citra produk di mata konsumen yang semakin sadar akan isu lingkungan.Â
Selain itu, hal ini juga membuka peluang bagi para pelaku industri kreatif untuk mengeksplorasi bahan-bahan baru yang inovatif dan berkelanjutan, seperti bioplastik, kertas daur ulang, atau material organik lainnya.
Di masa depan, penerapan sustainable packaging diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih hijau dan bertanggung jawab.Â
Langkah ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi dampak lingkungan dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dengan demikian, menciptakan sustainable packaging bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah strategi penting untuk memastikan bahwa sektor ekonomi kreatif Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya