Dengan besek, udara dapat beredar dengan baik, menjaga kesegaran daging lebih lama.
Penggunaan daun jati sebagai pembungkus daging kurban juga memberikan manfaat yang signifikan.Â
Permukaan daun jati yang kasar membantu dalam sirkulasi udara, mencegah daging dari kelembapan yang berlebihan dan mempertahankan kesegarannya.
Dengan beralih ke besek bambu dan daun jati, kita tidak hanya mengurangi dampak buruk plastik terhadap lingkungan, tetapi juga meningkatkan keamanan pangan dan kesehatan kita.Â
Penggunaan besek bambu dan daun jati juga memberikan dampak positif pada pengrajin lokal yang mendapatkan peningkatan permintaan produk mereka. Ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga melestarikan kearifan lokal dalam penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Inisiatif ini tidak hanya memberdayakan praktik tradisional yang berkelanjutan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
Kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.Â
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pengrajin lokal, diharapkan perayaan Idul Adha dapat dirayakan dengan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Mari kita berkontribusi dalam menjaga bumi kita tetap hijau dan bersih dengan mengadopsi solusi ramah lingkungan seperti penggunaan besek bambu dan daun jati dalam perayaan Idul Adha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H