Saat kita sakit, terutama ketika mengalami demam, flu, atau infeksi, kemampuan indra perasa kita bisa terganggu.Â
Hal ini karena hidung dan mulut kita yang berperan penting dalam merasakan makanan. Misalnya, hidung yang tersumbat mengurangi kemampuan kita untuk mencium aroma makanan, yang sebenarnya memainkan peran besar dalam bagaimana kita merasakan rasa makanan.
Indra perasa kita memiliki reseptor yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa manis, asin, asam, pahit, dan umami.Â
Ketika kita sakit, terutama pada kondisi seperti flu, infeksi tenggorokan, atau demam, reseptor ini mungkin tidak berfungsi dengan baik. Ini membuat makanan yang biasanya kita anggap lezat terasa hambar atau tidak enak.
2. Dysgeusia
Dysgeusia adalah kondisi medis di mana rasa makanan berubah atau terasa tidak enak. Ini bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan, perawatan medis seperti kemoterapi atau radiasi, serta kekurangan vitamin dan mineral.
Kondisi medis tertentu dan perawatan yang dijalani pasien juga dapat menyebabkan perubahan dalam rasa makanan.Â
Salah satu kondisi yang umum adalah dysgeusia, yaitu gangguan rasa di mana makanan terasa berbeda atau tidak enak.Â
Dysgeusia dapat terjadi karena berbagai faktor seperti efek samping obat-obatan, kemoterapi, atau radiasi. Selain itu, kekurangan vitamin dan mineral tertentu juga bisa menyebabkan perubahan pada rasa.
3. Kebiasaan Makan yang Berubah
Monosodium glutamate (MSG) adalah bahan tambahan makanan yang sering digunakan untuk meningkatkan rasa.Â
Banyak orang yang terbiasa dengan konsumsi MSG dalam makanan sehari-hari.Â
Ketika seseorang yang terbiasa dengan MSG mendadak menghindarinya, mereka mungkin merasa bahwa makanan tersebut kurang enak atau hambar.Â
Namun, ini bukan berarti makanan tersebut tidak enak secara objektif, melainkan karena lidah mereka belum terbiasa dengan rasa alami tanpa tambahan MSG.