Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peran Perempuan dalam Mewujudkan Transisi Energi yang Ramah Lingkungan

13 Juni 2024   20:06 Diperbarui: 13 Juni 2024   20:29 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan briket dari bahan alam sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan (dok: pribadi)

Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada kayu bakar dan bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap deforestasi dan emisi gas rumah kaca.

Program ini melibatkan perempuan di komunitas lokal dalam pelatihan pembuatan dan penggunaan briket sebagai bahan bakar untuk memasak. 

Briket yang digunakan terbuat dari bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, serbuk gergaji, dan sampah organik lainnya yang mudah ditemukan di sekitar komunitas.

Oxfam dan Transisi Energi Adil

Untuk mencapai transisi energi yang adil, Oxfam menekankan perlunya pendekatan holistik yang mencakup keadilan gender, ekonomi, dan sosial. 

Hal ini berarti memastikan bahwa semua kelompok masyarakat, terutama yang paling rentan, memiliki suara dan kesempatan yang sama dalam proses transisi energi. 

Oxfam mendorong dialog antara berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan inklusif.

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan upaya Oxfam dalam memberdayakan perempuan dan menyertakan kelompok rentan dalam transisi energi dapat menjadi model bagi negara lain. 

Dengan demikian, tujuan NZE 2060 dapat tercapai dengan lebih cepat dan adil, serta membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Peran perempuan dalam transisi energi lokal adalah kunci untuk mencapai NZE 2060. 

Melalui program-program Oxfam yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan penyertaan kelompok rentan, kita dapat menciptakan transisi energi yang lebih adil dan berkelanjutan. 

Menjembatani tradisi dan teknologi, perempuan di komunitas lokal diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun