Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Kontroversi Budaya Corat-Coret Baju Sekolah" Ekspresi Kebebasan atau Rendahnya Moral?

6 Mei 2024   00:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   00:58 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena corat-coret seragam sekolah saat pengumuman kelulusan (sumber: antara news)

Sekolah dapat mengadakan program pendidikan atau kampanye kesadaran yang menyoroti konsekuensi negatif dari tindakan corat-coret dan mengajak siswa untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka.

2. Penyediaan Saluran Ekspresi Alternatif: 

Sekolah dapat memberikan saluran ekspresi alternatif bagi siswa untuk mengekspresikan kegembiraan atau kekecewaan mereka terhadap hasil kelulusan. 

Hal ini bisa berupa acara khusus atau dinding kreatif di sekolah yang diizinkan untuk dicorat-coret dengan pesan positif.

3. Penegakan Aturan dan Sanksi: 

Penting untuk menegakkan aturan sekolah yang melarang tindakan corat-coret secara tegas. 

Sanksi yang sesuai harus diberlakukan bagi siswa yang melanggar aturan ini, seperti hukuman disiplin atau tugas pembinaan.

4. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat: 

Sekolah dapat melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung upaya pencegahan corat-coret kelulusan. 

Dengan mengadopsi pendekatan holistik yang melibatkan edukasi, penyediaan saluran ekspresi alternatif, penegakan aturan, dan kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan budaya corat-coret kelulusan secara bertahap.

Beberapa sekolah telah mencoba mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri mereka melalui seragam sekolah yang lebih kreatif atau mendirikan dinding khusus di sekolah yang boleh dicorat-coret dengan persetujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun