Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau penyakit ginjal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jumlah dan jenis minuman yang tepat selama puasa.
- Jika memiliki diabetes, mungkin perlu membatasi konsumsi minuman manis seperti jus buah yang tinggi gula. Sebagai gantinya, kita bisa memilih minuman rendah kalori atau mengonsumsi air mineral.Â
- Jika memiliki riwayat penyakit ginjal, konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan konsumsi air sesuai dengan kondisi kesehatan.
Panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI tersebut memberikan struktur yang baik untuk memastikan kebutuhan cairan tubuh tercukupi selama bulan puasa.Â
Berikut contoh penerapan panduan tersebut:
1. Satu gelas setelah bangun tidur:Â
Setelah bangun tidur pada saat sahur, minumlah satu gelas air untuk mengganti cairan yang hilang selama tidur dan menjaga tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.
2. Satu gelas setelah makan sahur:Â
Setelah makan sahur, minumlah satu gelas air untuk membantu pencernaan dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
3. Satu gelas saat berbuka puasa:Â
Saat berbuka puasa, minumlah satu gelas air untuk mengganti cairan yang hilang selama berpuasa seharian dan mempersiapkan tubuh untuk menerima makanan.
4. Satu gelas setelah shalat Maghrib:Â
Setelah menunaikan shalat Maghrib, minumlah satu gelas air untuk menghilangkan rasa haus setelah berpuasa seharian dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.