Gurun pasir Mesir, di bawah sinar matahari yang hangat, menjadi panggung bagi sebuah petualangan kuno yang melibatkan punggung onta.Â
Dalam perjalanan epik ini, saya memutuskan untuk mengeksplorasi keajaiban piramida dengan cara yang tak lazim namun sarat dengan nilai sejarah -- di atas punggung onta.Â
Suasana pagi yang tenang di padang pasir menjadi saksi ketika saya memulai petualangan ini, membiarkan diri terhanyut dalam nuansa kuno yang dijanjikan oleh jejak kaki peradaban kuno.
Memilih cara eksplorasi yang jarang dilakukan, saya merindukan pengalaman yang lebih autentik dan dekat dengan akar sejarah.Â
Pagi yang cerah menjadi saksi ketika konvoi kami memulai perjalanan melintasi gurun yang tanpa batas. Rintihan angin dan jejak kaki unta menjadi satu, menciptakan lagu kuno yang mengalun di tengah kesunyian pasir.
Piramida-piramida yang menjulang tinggi, mengungkapkan rahasia masa lalu yang selama ini terkubur, seolah-olah menyimpan rahasia besar yang hanya bisa diungkap oleh petualang sejati.
Menunggangi onta, saya merasakan keanggunan dan kestabilan yang tak tergoyahkan, seolah membawa saya lebih dekat dengan rahasia gurun dan piramida yang memayungi langit biru. Angin lembut bertiup, membawa debu halus dari pasir ke segala penjuru, menyatu dengan aura mistis sekitar.
Jejak kaki unta memotret catatan waktu di pasir, menggambarkan perjalanan panjang melalui gurun yang telah dilakukan generasi-generasi sebelumnya.Â
Kelembutan getaran pasir di bawah telapak kaki onta membawa saya lebih dekat dengan ritme alam dan sejarah yang terpendam di setiap butir pasir.
Dalam perjalanan ini, kami berhenti di beberapa oase kecil yang menjadi titik bertemunya jalur perdagangan kuno.Â