Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Mengatasi Masalah Sampah Baliho" Menuju Lingkungan yang Bersih, Sehat, dan Lestari

3 Maret 2024   00:43 Diperbarui: 3 Maret 2024   00:48 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatasi masalah sampah baliho, menuju lingkungan yang bersih, sehat dan lestari bagi generasi mendatang (dok. pribadi)

Sampah baliho merupakan limbah yang berasal dari bahan baku khususnya plastik yang digunakan dalam pembuatan baliho, spanduk, atau billboard.

Di era modern ini, baliho telah menjadi salah satu media promosi yang populer. Namun, popularitasnya juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama terkait dengan masalah sampah. 

Bagaimana kita dapat menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah sampah baliho?

Salah satu solusi yang dapat diusulkan adalah penggunaan baliho ramah lingkungan. 

Material baliho yang dapat terurai dengan cepat atau dapat didaur ulang dapat menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan. 

Dengan mengurangi penggunaan baliho konvensional yang sulit terurai, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pemanfaatan Sampah Baliho

Pemanfaatan sampah baliho menjadi bahan bakar minyak (BBM), cat tembok, dan pestisida organik dapat menjadi solusi kreatif untuk mengurangi dampak lingkungan. 

Sampah baliho, terutama yang terbuat dari plastik, dapat diolah kembali melalui proses daur ulang. 

Masyarakat dapat diajak untuk menggunakan sampah baliho sebagai bahan untuk kegiatan seni kerajinan, sumber energi melalui proses pirolisis atau pengomposan, produk seperti tas belanja, tempat penyimpanan atau hiasan rumah tangga dan membuat bata atau panel dinding.

Proses Daur Ulang Baliho Menjadi BBM

Proses daur ulang baliho menjadi BBM dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.

Untuk mengubah sampah baliho menjadi bahan bakar minyak (BBM), proses pirolisis dapat digunakan. 

Pirolisis adalah metode penguraian bahan organik tanpa oksigen, menghasilkan produk seperti gas, cairan, dan arang. Dalam konteks ini, cairan yang dihasilkan dapat diolah menjadi bahan bakar minyak.

Proses Daur Ulang Baliho Menjadi Cat Tembok

Selain itu, penggunaan bahan dasar dari sampah baliho untuk membuat cat tembok bisa membantu mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produksi cat. Ini merupakan langkah positif menuju produk ramah lingkungan.

Untuk membuat cat tembok dari sampah baliho, langkah pertama adalah mengumpulkan bahan baku dari lapisan baliho yang tidak terpakai. 

Kemudian, bahan tersebut dapat diolah menjadi serbuk halus dan dicampur dengan bahan tambahan seperti pigmen warna, pengikat, dan zat pengering sesuai dengan formulasi cat tembok.

Proses Daur Ulang Baliho Menjadi Pestisida Organik

Pestisida organik dari sampah baliho juga dapat menjadi alternatif yang lebih aman untuk lingkungan. 

Dengan mengolah bahan dari baliho yang sudah tidak terpakai menjadi pestisida organik, kita dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak ekosistem.

Untuk produksi pestisida organik, sampah baliho dapat diolah menjadi larutan yang mengandung senyawa-senyawa yang memiliki sifat pestisidal. 

Proses ekstraksi dan formulasi dapat dilakukan untuk memastikan efektivitas pestisida organik yang dihasilkan.

Pemanfaatan kreatif seperti ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah baliho yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang baru untuk industri daur ulang dan produk ramah lingkungan.

Pendekatan Edukasi

Mengkampanyekan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah baliho dan memberikan informasi mengenai cara membuangnya dengan benar dapat membantu mengurangi masalah ini. 

Kampanye-kampanye ini dapat melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku industri untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Pemerintah juga dapat mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah baliho yang lebih baik. 

Pembuatan regulasi terkait dengan pemilihan material baliho, pemilihan lokasi pemasangan, dan kewajiban perusahaan untuk mengelola sampahnya dapat menjadi langkah konkret menuju solusi yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi masalah sampah baliho, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat diperlukan. 

Dengan bersama-sama mencari solusi inovatif dan berkelanjutan, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun