Program Sekolah Tersenyum bukan hanya sekadar aksi sosial, melainkan juga keterlibatan aktif para pelajar dalam menjaga kelestarian lingkungan dari dampak limbah minyak jelantah.
Jakarta - Dengan program pendidikan berkualitas dan semangat kemanusiaan serta kepedulian terhadap lingkungan, SDN Kebon Pala 01 Pagi bersinergi dengan Rumah Sosial Kutub dalam meresmikan "Program Sekolah Tersenyum", yang mengangkat tema "Terima Sedekah Minyak Jelantah untuk Mereka".Â
Kepala SDN Kebon Pala 01 Pagi Jakarta Timur, Ibu Jumiatun, S. Pd, bersama guru, siswa, orangtua, Rumah Sosial Kutub, dan aktivis lingkungan hadir dalam peresmian program ini.
Program Sekolah Tersenyum bukan sekadar aksi lingkungan, tetapi juga melibatkan para pelajar untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari limbah minyak jelantah.Â
Ibu Jumiatun menyatakan, "Selain menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama, program ini menjadikan pendidikan berkualitas juga merupakan upaya konkret dalam menjaga lingkungan".Â
Para siswa belajar manajemen pengumpulan dan turut serta dalam mengedukasi keluarga tentang keberdayaan minyak jelantah untuk bersedekah.
Hasil minyak jelantah yang dikumpulkan oleh siswa disatukan dalam jerigen yang telah disiapkan. Ibu Jumiatun berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga para siswa dapat terus menyumbangkan minyak jelantah dan menularkan semangat positif kepada masyarakat sekitar.
Minyak jelantah adalah jenis minyak bekas hasil penggorengan makanan yang telah digunakan.Â
Biasanya, minyak ini mengalami perubahan sifat selama proses penggorengan dan dapat menjadi kotoran berbahaya jika tidak dibuang atau didaur ulang dengan benar.Â
Limbah minyak jelantah dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan jika dibuang secara sembarangan, termasuk pencemaran air dan kerusakan ekosistem.Â
Upaya seperti Program Sekolah Tersenyum menjadikan pendidikan berkualitas dan mencoba mengatasi masalah limbah dengan mendaur ulang minyak jelantah untuk keberlanjutan lingkungan.
Bahaya Minyak Jelantah dan Solusi dari Rumah Sosial Kutub
Rumah Sosial Kutub mengambil peran penting dalam daur ulang limbah minyak jelantah, menyadari bahaya dan kerusakan yang diakibatkannya.Â
Minyak jelantah mengandung senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker, dan konsumsinya dapat mengganggu fungsi otak, bahkan mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.
Salah satu masalah besar adalah pencemaran lingkungan.Â
Limbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem perairan, meningkatkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD).Â
Rumah Sosial Kutub menawarkan solusi dengan mendaur ulang minyak jelantah menjadi biodiesel.
Melihat bahayanya sampah minyak jelantah, baik digunakan maupun dibuang sembarangan, Rumah Sosial Kutub memberikan solusi yang tidak hanya mengurangi dampak negatifnya tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel yang bermanfaat secara luas.Â
Program Sekolah Tersenyum di SDN Kebon Pala 01 Pagi bukan hanya melibatkan siswa dalam aksi lingkungan untuk pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan sekaligus membantu mereka yang membutuhkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI