Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Minyak Jelantah Jadi Biodiesel" Program Sekolah Tersenyum di SDN Kebon Pala 01 Pagi Jakarta Timur

11 Februari 2024   13:08 Diperbarui: 11 Februari 2024   13:14 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Program Sekolah Tersenyum" menjaga lingkungan dari limbah minyak jelantah di SDN Kebon Pala 01 Pagi (Dok. Pribadi)

Upaya seperti Program Sekolah Tersenyum menjadikan pendidikan berkualitas dan mencoba mengatasi masalah limbah dengan mendaur ulang minyak jelantah untuk keberlanjutan lingkungan.

Bahaya Minyak Jelantah dan Solusi dari Rumah Sosial Kutub

Rumah Sosial Kutub mengambil peran penting dalam daur ulang limbah minyak jelantah, menyadari bahaya dan kerusakan yang diakibatkannya. 

Minyak jelantah mengandung senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker, dan konsumsinya dapat mengganggu fungsi otak, bahkan mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.

Salah satu masalah besar adalah pencemaran lingkungan. 

Limbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem perairan, meningkatkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD). 

Rumah Sosial Kutub menawarkan solusi dengan mendaur ulang minyak jelantah menjadi biodiesel.

Melihat bahayanya sampah minyak jelantah, baik digunakan maupun dibuang sembarangan, Rumah Sosial Kutub memberikan solusi yang tidak hanya mengurangi dampak negatifnya tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel yang bermanfaat secara luas. 

"Program Sekolah Tersenyum" aksi nyata dengan edukasi daur ulang minyak jelantah di SDN Kebon Pala 01 Pagi (Dok. Pribadi)

Program Sekolah Tersenyum di SDN Kebon Pala 01 Pagi bukan hanya melibatkan siswa dalam aksi lingkungan untuk pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan sekaligus membantu mereka yang membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun