Konflik bersenjata, perang saudara, atau ketidakstabilan politik dapat menghambat distribusi pangan dan mengakibatkan kelaparan di wilayah terpengaruh. Konflik bersenjata di suatu negara dapat mengakibatkan pengungsian, memutus rantai pasokan makanan, dan meningkatkan tingkat kelaparan.
5. Kesenjangan Sosial dan Diskriminasi
Ketidaksetaraan akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan layanan kesehatan dapat menciptakan kelompok-kelompok rentan terhadap kelaparan. Diskriminasi gender yang mengakibatkan akses terbatas perempuan terhadap pekerjaan dan sumber daya dapat meningkatkan risiko kelaparan dalam keluarga mereka.
6. Konflik Bersenjata
Perang dan konflik bersenjata dapat mengakibatkan penghancuran infrastruktur, terutama di daerah pertanian, dan mengganggu pasokan makanan. Konflik bersenjata di wilayah produsen pangan utama dapat menyebabkan penurunan produksi dan ketersediaan makanan.
Dampak Kelaparan pada Tubuh dan Kesehatan Mental
Kelaparan bukan sekadar perasaan lapar, tetapi juga kondisi yang memengaruhi metabolisme, kesehatan fisik, dan mental. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti anemia dan masalah imunologis. Ini memerlukan perhatian khusus terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, wanita, dan lansia.
Dampak Kelaparan pada Kesehatan Fisik
1. Malnutrisi:Â Kurangnya asupan makanan yang cukup dan seimbang dapat menyebabkan malnutrisi, yang berarti tubuh kekurangan nutrisi esensial seperti protein, vitamin, dan mineral.
2. Penurunan Berat Badan:Â Kelaparan dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan karena tubuh menggunakan cadangan energi dan massa otot untuk bertahan hidup.
3. Gangguan Metabolisme: Kelaparan dapat mengganggu metabolisme tubuh, mengubah cara tubuh memproses dan menggunakan energi.