"Ekonomi sirkular merupakan pendekatan ekonomi yang didesain untuk mengurangi pemborosan sumber daya alam dan meminimalkan dampak lingkungan."
Konsep ekonomi sirkular berfokus pada penggunaan ulang, daur ulang, dan pemulihan sumber daya untuk menciptakan suatu sistem yang berkelanjutan.Â
Secara khusus, ekonomi sirkular berusaha menggantikan model ekonomi linear yang dominan, di mana barang diproduksi, digunakan, dan kemudian dibuang sebagai limbah.
Pengelolaan sampah kemasan plastik berbasis ekonomi sirkular muncul sebagai solusi inovatif untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.Â
Pengelolaan limbah ini tidak hanya mereduksi dampak negatif sampah plastik tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Dalam ekonomi sirkular, produk dan material didesain untuk dapat digunakan kembali atau didaur ulang, sehingga mengurangi limbah dan memperpanjang umur pakai produk.Â
Pendekatan ini melibatkan siklus hidup produk yang terencana, termasuk pengumpulan kembali, daur ulang, dan penggunaan kembali material sebagai bagian integral dari proses produksi.
1. Pemahaman Ekonomi Sirkular.
Pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular memandang sampah bukan sebagai limbah, tetapi sebagai sumber daya yang dapat dikelola kembali.Â
Dalam konteks kemasan plastik, ini melibatkan pengumpulan, daur ulang, dan penggunaan kembali material plastik untuk menciptakan produk baru. Pendekatan ini menciptakan lingkaran tertutup di mana produk tidak lagi menjadi limbah tetapi terus berkontribusi pada ekonomi.
2. Pengumpulan dan Pemilahan Sampah.
Langkah awal dalam ekonomi sirkular adalah sistem pengumpulan yang efisien. Program pengumpulan sampah terstruktur dan terarah dapat memastikan bahwa sampah plastik tidak tercecer di lingkungan.Â
Pemilahan sampah di sumber juga menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas material yang dapat didaur ulang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya