Guru juga perlu memiliki sikap yang kooperatif dan kolaboratif dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pendidikan, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, masyarakat, dan media. Guru juga perlu memiliki sikap yang kritis dan reflektif terhadap praktik-praktik pendidikan yang tidak responsif gender.
Untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme guru dalam mengajar dengan pendekatan yang responsif gender, diperlukan dukungan dan fasilitas dari berbagai pihak, seperti:
1. Pemerintah, yang perlu menyediakan kebijakan, regulasi, dan anggaran yang mendukung kesetaraan gender dalam pendidikan. Pemerintah juga perlu menyediakan pelatihan, bimbingan, dan supervisi yang berkualitas bagi guru dalam mengajar dengan pendekatan yang responsif gender.Â
Pemerintah juga perlu menyediakan insentif dan penghargaan bagi guru yang berprestasi dalam mengajar dengan pendekatan yang responsif gender.
2. Lembaga pendidikan, yang perlu menyediakan infrastruktur, sarana, dan prasarana yang memadai dan ramah gender bagi guru dan siswa. Lembaga pendidikan juga perlu menyediakan kurikulum, metode, materi, dan lingkungan pembelajaran yang responsif gender bagi guru dan siswa.Â
Lembaga pendidikan juga perlu menyediakan forum, jaringan, atau mekanisme yang memfasilitasi komunikasi, konsultasi, dan kolaborasi antara guru dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendekatan yang responsif gender.
3. Orang tua, yang perlu mendukung dan memantau perkembangan anak-anak mereka dalam mengikuti pembelajaran yang responsif gender. Orang tua juga perlu memberikan bimbingan dan nilai-nilai moral yang sesuai dengan prinsip kesetaraan gender di rumah.Â
Orang tua juga perlu berpartisipasi dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan pendidikan yang responsif gender di sekolah.Masyarakat, yang perlu memberikan dukungan dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan pendidikan yang responsif gender di sekolah.Â
Masyarakat juga perlu menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis bagi proses belajar yang responsif gender di sekolah. Masyarakat juga perlu mengkritisi dan mengawasi kinerja pendidikan yang responsif gender di sekolah.
4. Media, yang perlu menyajikan informasi dan hiburan yang positif dan edukatif tentang kesetaraan gender dalam pendidikan. Media juga perlu mengkritisi dan mengawasi kinerja pendidikan yang responsif gender di sekolah. Media juga perlu mempromosikan dan memberikan apresiasi bagi guru dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran yang responsif gender.
Dengan meningkatkan kapasitas dan profesionalisme guru dalam mengajar dengan pendekatan yang responsif gender, kita dapat menciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan.Â
Pendidikan dapat memberikan manfaat bagi siswa laki-laki dan perempuan, masyarakat, dan pembangunan. Pendidikan yang demikian dapat membantu laki-laki dan perempuan mengembangkan potensi, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk hidup yang lebih baik.Â