Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang: Solusi Energi Alternatif yang Ramah Lingkungan"

23 November 2023   07:11 Diperbarui: 23 November 2023   07:24 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengeringan limbah kulit pisang (Dok. Pribadi)

7. Pembakaran Briket:

Briket yang telah dicetak kemudian dibakar untuk menghilangkan sisa-sisa air. Proses pembakaran ini dapat dilakukan secara alami atau dengan menggunakan oven.

Setelah langkah-langkah ini diselesaikan, briket kulit pisang siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah lingkungan tetapi juga memberikan solusi yang sederhana dan efisien dalam menghadapi masalah ketersediaan dan harga bahan bakar konvensional.

Briket dari kulit pisang kepok ini membawa manfaat signifikan. Bukan hanya sebagai bahan bakar memasak yang efisien, tetapi juga sebagai solusi ekonomis. Masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada LPG yang mahal dan beralih ke sumber energi alternatif.

Pentingnya beralih ke energi alternatif tidak hanya terletak pada ketersediaan, tetapi juga pada keberlanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, seperti kulit pisang, kita dapat memastikan bahwa energi kita tidak habis begitu saja. Maka, pemanfaatan kulit pisang sebagai briket tidak hanya memberikan solusi bagi krisis energi, tetapi juga menyokong upaya pelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun