Tugas akhir dalam PBL memiliki bentuk yang bervariasi. Mahasiswa dapat memilih untuk menghasilkan prototipe teknologi yang inovatif, mengembangkan solusi nyata untuk masalah sosial, atau merancang proyek bisnis yang berpotensi.Â
Pendekatan ini memberikan mahasiswa peluang untuk belajar dengan lebih mendalam dan autentik, serta mempersiapkan mahasiswa dengan lebih baik untuk tantangan di dunia profesional.
Namun, perlu diakui bahwa PBL tidak hanya membutuhkan perubahan dalam pendekatan pembelajaran, tetapi juga dukungan dan pengembangan konten yang relevan, serta penilaian yang cermat.Â
Dosen harus memastikan bahwa tujuan mata kuliah tercapai dan standar akademik tetap terjaga, sementara mahasiswa harus aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki orientasi yang kuat terhadap aplikasi praktis.
Secara keseluruhan, pengenalan Project Based Learning sebagai pengganti karena skripsi tidak wajib merupakan langkah progresif menuju pengembangan pendidikan tinggi yang lebih adaptif dan relevan.Â
Dengan memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, pendekatan ini merespons kebutuhan zaman dengan lebih baik.Â
Meskipun tidak menghilangkan nilai dari skripsi, Project Based Learning menghadirkan alternatif yang berpotensi menghasilkan lulusan yang lebih siap dan kompeten di dunia kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H