Disaat kita mulai lelah, tiba-tiba semesta datang.
Menebarkan benih imajinasi dibenak seperti duri.
Aku merasuki ruang batin, dikala hening mencekam.
Baca juga: Menitip Sebait Puisi
Berguling tubuh dan jiwa dilantai pualam sepanjang malam.
Aku memintal nada dilorong rahasiamu.
Seakan membakar rasa yang semakin membara.
Baca juga: "Halimun di Atas Nirwana"
Tak ada lagi yang dapat kuterjemahkan dalam bibirmu.
Gemetar tatapan mata yang tak lagi liar menerkam.
Baca juga: Kupanggil Ia Air
Aku sibuk menyapu jalan, menghitung bintang-bintang.
Terasa sepi di tengah debu kering kerontang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!