"Menitip Sebait Puisi"
Mungkin mengenal mu hanya sampai hari ini.Â
Walau hampa yang ku rasa.
Justru membuat prasangka menjadi lumuran dosa.
Baca juga: "Halimun di Atas Nirwana"
Merenung diri dalam keheningan malam.
Telah Ku habiskan seluruh musim.
Mentari senja dan dinginnya hujan di sore itu.
Baca juga: Kupanggil Ia Air
Masih saja samar ku raba.
Emosi yang membendung asa di banding raga.
Baca juga: Teringat Ayah...
Prasangka ku begitu liar.
Ku lihat hujan jatuh berderai di mata mu.
Suara mu tenggelam di antara deru ombak.Â
Membuat kau terdiam dan membisu.
Bahkan di saat ku ketuk lembut garis bibir mu.Â
Sapa mu hanya tetap diam.
Seakan menelan sangkaan.
Hingga hening menitip sebait puisi.
Jakarta, 4 Juni 2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!