Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menitip Sebait Puisi

4 Juni 2023   00:23 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:56 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
St. George, Cairo (Dok. Pribadi)

"Menitip Sebait Puisi"

Mungkin mengenal mu hanya sampai hari ini. 

Walau hampa yang ku rasa.

Justru membuat prasangka menjadi lumuran dosa.

Merenung diri dalam keheningan malam.

Telah Ku habiskan seluruh musim.

Mentari senja dan dinginnya hujan di sore itu.

Masih saja samar ku raba.

Baca juga: Kupanggil Ia Air

Emosi yang membendung asa di banding raga.

Baca juga: Teringat Ayah...

Prasangka ku begitu liar.

Ku lihat hujan jatuh berderai di mata mu.

Suara mu tenggelam di antara deru ombak. 

Membuat kau terdiam dan membisu.

Bahkan di saat ku ketuk lembut garis bibir mu. 

Sapa mu hanya tetap diam.

Seakan menelan sangkaan.

Hingga hening menitip sebait puisi.

Jakarta, 4 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun