PENDAHULUAN
       Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. menurut Bruner (Herman Hudoyo, 2000 : 56) pembelajaran matematika adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika didalamnya.Â
Menurut (Siagian, 2016:60) menyatakan bahwa matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat banu maupun dalam pengembangan matematia. sedangkan menurut Liberna (2018:99) mengatakan banwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar.
       Berdasarkan definisi-definisi matematika menurut beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan wajib karena matematika adalah ilmu deduktif yang pembelajarannya mengarah kepada penalaran dan logika.
       Dalam proses pembelajaran matematika, ada berbagai macam masalah dalam pelaksanaanya selama ini yaitu guru belum optimal dalam menggunakan pembelajaran yang inovatif, guru menganggap bahwa metode ceramah tetap lebih efektif dalam mengajar matematika sehingga peserta didik cenderung pasif dalam proses pembelajaran dan mengakibatkan peserta didik belum paham dengan konsep dari materi yang diajarkan. Hal tersebut membuat peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika dan membuat hasil pembelajaran matematika peserta didik menjadi rendah.
       Sebagaimana yang disampaikan oleh Sandri (2023) yang menuturkan bahwa alasan siswa tidak suka matematika karena rumusnya terlalu banyak dan membosankan. Pembelajaran yang membosankan diakibatkan karena kurangnya metode yang diberikan guru dalam proses pembelajaran, dan guru tidak mengaitkan pembelajaran matematika kedalam kehidupan sehari-hari.
       Eristianti, Jayanta & Suarjana (2020) mengatakan bahwa banyak peserta didik yang memiliki pandangan buruk terhadap mata pelajaran matematika. Peserta didik mengaggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, ditambah dengan pendidik yang terkesan galak membuat peserta didik tidak ada semangat dalam belajar ( Eristianti, Jayanta & Suarjana -- 2020 ).
       Oleh karena itu, perlu diberikan model-model pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk bisa memahami, menguasai konsep-konsep matematika dengan benar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengajar matematika agar siswa semangat, cepat mengerti dan tidak takut lagi dengan maple ini, yaitu :
- Ajarkan konsep dengan benar
- mengajar secara kontekstual
- Gunakan metode mengajar yangmenenyenangkan
- Mencari tahu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
- Tanamkan mindset " Math is fun " ( Matematika itu menyenangkan )
- Jangan hanya teori
- Beri waktu istirahat
PEMBAHASAN
     Berdasarkan refleksi diri, kajian literatur, dan wawancara dengan berbagai nara sumber. Juga berdasarkan pengalaman pembelajaran yang terjadi di kelas terlihat bahwa masih ada peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran matematika.
Hal ini dikarenakan :
- Model pembelajaran yang digunakan guru masih sangat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru.
- Tidak adanya inisiatif untuk menggunakan benda-benda konkrit sebagai media pembelajaran yang dapat mewakili setiap peserta didik dalam membangun pengetahuan juga menjadi masalah di pembelajaran matematika. ( Materi Keliling Lingkaran )
- Hal tersebut membuat peserta didik merasa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi sangat rendah.
     Oleh karena itu setelah dilakukan eksplorasi alternative solusi maka terpilihlah penggunaan metode Course Review Horay ( CRH ) sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keliling lingkaran pada mata pelajaran Matematika. Selain itu juga melakukan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan benda-benda konkrit. Hal tersebut karena metode ekperimen dengan benda kongkret sebagai medianya dapat mewakili setiap siswa dalam membangun pengetahuan yang abstrak menjadi lebih konkrit dan mudah dipahami siswa.
     Metode CRH memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut (Kaharuddin & Hajeniati, 2020: 34) Kelebihan pembelajaran model Course Review Horray, yaitu : 1) strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya, 2) metode yang tidak menonton karena diselingi  dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan, 3) semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan, 4) skill kerja sama antar siswa yang semakin terlatih.
     Kekurangan pembelajaran model Course Review Horray, yaitu : 1) penyamarataan nilai antara siswa yang pasif dan aktif, 2) adanya peluang untuk curang, dan 3) berisiko mengganggu  suasana belajar kelas yang lain.
     Selain itu, metode Course Review Horay ( CRH ) ini juga memiliki kelebihan lebih menarik sehingga mendorong siswa terlibat didalamnya, tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan. Siswa lebih bersemangat belajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dan melatih kerja sama antar siswa di dalam kelas. ( Halidin & Ansar, 2020 ).
     Dalam proses pembelajaran, ada tiga kegiatan yang dilakukan bersama peserta didik yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Â
Dalam kegiatan inti untuk model pembelajaran Course Review Horay (CRH) terdapat enam fase yaitu :
- Fase 1 : Present goals and set ( menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa)
- Fase 2 :Â Present information ( menyajikan informasi )
- Fase 3 : Organize Student into Learning teams ( mengorganisir siswa ke dalam kelompok )
- Fase 4 : Assist teamwork and study ( membantu kerja tim dan belajar )Â
- Fase 5 : Teston thematerials ( mengevaluasi )
- Fase 6 : Provide recognition ( memberikan pengakuan atau penghargaan )
KESIMPULAN
       Setelah melaksanakan pembelajaran tersebut terdapat dampak posistif dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dari Penerapan model Course Review Horay ( CRH ) mampu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar. Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik saling bantu dan memotivasi dalam kegiatan eksperimen yang disajikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan aktifitas peserta didik dalam mengerjakan LKPD selama proses pembelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Aris Shoimin-2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 54.
Miftahul Huda-2013, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 229.
Novera, Daharnis, D., Erita, Y., & Fauzan, A. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review  Horay dalam Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 6349--6356.
Sutriono, A. N., Winarko, W., Ika, Y., & Pranyata, P. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Seminar Nasional FST 2018 Universitas Kanjuruhan Malang, 1(1), 484--494.
Nurena,   S.   W.   (2019). Pengaruh  Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) Terhadap Hasil Belajar Siswa Nureva 1 , Siska Wulandari 2 1,2. 4(1), 15--27.
Khairun Nisa, T. M. (2022). Systematic Literature Review: Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(8.5.2017), 7994--8008.
Kusmiyati, K., Purnaningsih, S.R., & Wahyuningtyas, S. (2022). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay dengan Berbantuan Aplikasi Android Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. EduTeach : Jurnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran, 3(2), 71--77.
Ningrum, W. K., Putrini Mahadewi, L. P., & Ngurah Japa, I. G. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika. Journal for Lesson and Learning Studies, 2(2), 209--218. https://doi.org/10.23887/jlls.v2i2.19143
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H