Seorang pengemudi dari indonesia sebut saja Suparman mengajukan permohonan sim melalui DIRECT TEST (ujian sim tanpa training terlebih dahulu) di Qatar untuk kategori trailer.
Namun permohonan nya di tolak, padahal dalam pengajuan nya  Suparman telah melampirkan sim B2 umum miliknya yang notabene merupakan level sim tertinggi di Indonseia untuk kendaraan roda empat atau lebih, jadi pengalaman nya sudah tidak di ragukan lagi.
Pertanyaan nya, mengapa permohonan direct test Suparman di tolak, apakah system pengujian sim di Indonesia belum memenuhi standar yang ada di Qatar ?
Saya tidak akan menjawab pertanyaan itu secara langsung. Tapi anda dapat menemukan jawaban nya lewat penjelasan saya berikut ini.
Untuk mendapatkan sim di Qatar dapat di lakukan dengan tiga cara yaitu:
Mengkonversi sim dari negara asal ke sim Qatar
Sim yang di keluarkan oleh negara-negara tertentu dapat langsung di konversi ke sim Qatar tanpa melalui test. Tentunya ini hanya berlaku untuk mereka yang berasal dari negara-negara yang system pengujian sim nya sudah di akui oleh pemerintah Qatar.
Â
Mengajukan permohonan DIRECT TEST
Sim yang di keluarkan  oleh negara-negara tertentu yang masih berlaku dapat di gunakan untuk pengajuan direct test. Pemohon dapat langsung datang ke Traffic Department untuk mengajukan ujian sim. Â
Direct test juga dapat di lakukan oleh siapa saja yang telah memiliki sim jenis lain di Qatar. Namun ada syarat-syarat tertentu yang harus di penuhi.
Mengambil kursus mengemudi
Bagi mereka yang tidak punya pengalaman mengemudikan kendaraan atau tidak dapat menunjukan sim yang masih berlaku dari negara asal atau berasal dari negara yang tidak termasuk dalam daftar negara-negara yang dapat mengkonversi sim atau berasal dari negara-negara yang tidak dapat mengajukan direct test (termasuk dari Indonesia) Â harus mengambil kursus mengemudi untuk dapat mengikuti ujian sim.
Ada dua jenis  kursus mengemudi yang bisa di ambil oleh pemohon, yaitu :
Full course (40 jam training), jika pemohon tidak memiliki pengalaman mengemudi atau tidak dapat menunjukan sim yang masih berlaku dari negara asal.Â
Half course (20 jam training), jika pemohon sudah memiliki sim dari negara asal yang masih berlaku. Sim dapat di lampirkan untuk mendapat perstujuan  dari lisensing authority untuk  dapat mengambil half course.
Di artikel ini saya akan lebih fokus menjelaskan tentang bagaimana mendapatkan sim di Qatar lewat kursus mengemudi, karena ini adalah satu-satu jalan yang harus di tempuh oleh immigran dari Indonesia yang belum memiliki sim dari negara lain.
SYARAT PENDAFTARAN.
Untuk bisa mendaftar di kursus mengemudi, ada beberapa syarat yang harus di penuhi, di antaranya adalah :
- Usia minimal 18 tahun untuk kendaraan kecil dan sepeda motor dan minimal 21 tahun untuk kendaraan besar seperti bus dan truck.
- memilki kartu identitas setempat (QID) bagi citizen dan resident sedangkan untuk visitor dapat menggunakan visa atau paspor.
- Termasuk dalam profesi yang di perbolehkan untuk mendapatkan sim.
- Lulus tes mata.
- Melampirkan foto ukuran paspor (3x4)
Setelah terdaftar di sekolah mengemudi, selanjutnya pemohon akan saya sebut Trainee.
UJIAN TEORI
Soal-soal  dalam ujian teori adalah tentang peraturan lalu lintas secara umum dan kebijakan-kebijakan tentang lalu lintas di Qatar. Untuk bisa lulus dalam ujian ini trainee harus bisa menjawab minimal 36 soal dengan benar dari 40 soal yang ada.
Tapi tidak perlu kuatir karena semua soal yang ada bisa di pelajari di smartphone lewat sebuah aplikasi yang bernama Driver Guide. Aplikasi ini memiliki fitur yang lengkap dan mudah di pelajari seperti video, e-book, dan fitur untuk latihan exam dll. Â
Driver guide juga terafiliasi secara online dengan pihak berwenang (traffic department) lewat sebuah sistem yang bernama Driving Training System (DTS) yang akan memudahkan traffic department untuk mengawasi trainee dalam belajar.
Setelah lima hari belajar secara online dan bisa menjawab soal-soal dalam latihan exam di driver guide, trainee akan mendapat jadwal ujian teori dari traffic department.
Ujian akan di laksanakan di sekolah di mana trainee mengambil kursus dengan menggunakan komputer yang di desain khusus dan di awasi oleh pihak berwenang sehingga tidak ada celah untuk melakukan kecurangan.
Namun sayangnya dalam ujian ini hanya terdapat tiga bahasa yaitu bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa India sehingga bagi trainee yang tidak mahir membaca dalam tiga bahasa tersebut akan menjadi tantangan tersendiri.
UJIAN L/P
Bagi pemohon sim kendaraan kecil seperti sedan, minibus dan sejenisnya akan melewati ujian "L" (gerakan  manuver ke kanan  maju mundur) dan "P" (memarkir kendaraan di slot parkir secara paralel).
Sedangkan bagi pemohon kendaraan besar (bus, truck, trailer) hanya ada ujian "L" saja.
Sebelum ujian di lakukan, trainee akan di latih oleh seorang instruktur mengemudi selama kurang lebih lima hari di sekolah tempat trainee mngambil kursus.Â
ROAD TEST (ujian di jalan raya)
Ini adalah ujian yang di tunggu-tunggu oleh para trainee tapi juga akan menjadi ujian yang menegangkan karena ini akan menentukan trainee bisa mendapatkan sim atau tidak.
Road test hanya akan di lakukan maksimal dua kali dalam setiap paket kursus dan setiap orang hanya bisa melakukan maksimal enam kali test. Â Jika pada test yang ke enam trainee tetap gagal maka trainee di anggap tidak kompeten dan tidak dapat mengambil kursus mengemudi di mana pun di Qatar karena namanya telah terblokir dalam sistem.
BIAYA DAN DURASI KURSUS
Biaya kursus mengemudi di Qatar terbilang cukup mahal. untuk kendaraan kecil saja mencapai 12 jutaan (QAR 3250), terlebih jika trainee gagal dua kali pada road test maka trainee harus mendaftar kembali mendaftar kursus (half course) jika masih ingin mencoba. Dan tentunya harus kembali mengeluarkan biaya.
Belum lagi jika tempat tinggal trainee tidak terjangkau oleh bus jemputan gratis yang di sediakan oleh pihak sekolah tentunya biaya akan semakin membengkak karena kursus akan memakan waktu minimal tiga sampai empat bulan (tergantung kemampuan trainee).
Jadi kesimpulan nya, Jika anda pumya rencana tinggal di Qatar untuk waktu yang lama (bekerja, bisnis atau alasan lain) dan ingin memiliki sim Qatar, pastikan anda telah mahir dalam mengemudi secara safety dan nyaman bagi penumpang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H