Mohon tunggu...
jana sujana
jana sujana Mohon Tunggu... Lainnya - suami dan ayah dari tiga orang anak.

Bekerja di Qatar, hanya ingin berbagi pengalaman penetahuan dan pemikiran. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hikmah dari Keteguhan Hati

14 April 2021   18:18 Diperbarui: 14 April 2021   18:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama saya Adnan, saya sales sebuah perusahaan rokok yang cukup terkenal di jawa tengah.  Sebagai sales marketing saya sadar harus bekerja keras karena penghasilan saya sangat tergantung pada kerja keras saya, dan ternyata memang  benar adanya "usaha memang tidak akan mengkhianati hasil" selama tiga tahun bekerja di perusahaan ini saya selalu bisa menutup target,  gaji dan bonus yang saya terima pun cukup fantastis dan bahkan manager saya pun mengakui bakat saya dalam marketing.

Tidak jarang saya  di buly teman-teman saya karna menutup target penjualan yang mana perusahaan akan menaikkan target dan itu akan menambah beban saya tentunya, tapi inilah tugas saya dan saya menyukai tantangan itu.

Suatu hari manager saya memanggil saya ke ruangan nya, sejauh ini kalo si boss (panggilan untuk manager saya) memanggil biasanya mau nambah target penjualan atau komplain masalah penurunan penjualan, tapi ternyata kali ini beda. 

"selamat pagi , bapak manggil saya ?" sapa saya sambil membungkuk kan badan.

"pagi Nan, silahkan duduk, ada yang mau saya bicarakan dengan kamu"

"baik pak, terima kasih" jawabku sambil terus duduk di kursi depan meja beliau.

"Kita akan merekrut beberapa orang SPG di tim kita dan mereka akan bergabung dengan kalian, tentunya saya harap kalian bisa bekerja sama dengan mereka untuk terus meningkatkan penjualan, bagaimana menurut kamu ?"

"saya rasa juga itu ide yang bagus pak, saya setuju". 

Beberapa bulan  berlalu manager saya pun telah merekrut puluhan SPG yang kemudian bergabung dengan sales marketing  untuk memasarkan produk.  Alhamdulillah berkat kerja keras kami, penjualan terus meningkat.

Dan untuk merayakan keberhasilan itu suatu hari si boss mengundang semua sales SPG dan juga para sopir untuk makan malam di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota SOLO.  layaknya para artis yang sedang berpesta, para SPG memakai gaun favorite mereka malam itu.

Ketika acara makan malam hampir selesai tiba-tiba si BOSS menepuk pundak saya dan berbisik "ikut saya sebentar, saya mau bicara penting" kemudian beliau pergi arah meja kasir dan berdiri di sana dan saya pun menghampiri nya.

"Adnan, sebagai rasa terima kasih saya atas kerja keras kamu selama di perusahaan, saya mau ngasih kamu bonus spesial"

"Alhamdulillah, terima kasih pak  lumayan buat bayar kuliah semester akhir"  sahutku dengan girang 

"tapi yang ini tidak akan saya berikan berupa uang"   ucap si boss dengan  lirih.

"lalu ?"    tanyaku  penasaran.

kali ini bicara nya makin lirih.....

"kamu lihat cewek (SPG) bergaun hitam di sebelah tempat duduk saya tadi ?"

"iya pak saya lihat" jawabku sambil memandang ke arah seorang wanita cantik yang sedang menikmati hidangan bersama yang lain.

"cewek ini harga nya 3 juta per malam dan malam ini boleh kamu pake sepuas kamu,  saya yang bayar"   katanya lagi sambil tersenyum dan mengernyitkan dahi nya.   

Saya merasa kaget mendengar apa yang dikatakan boss saya ini, lalu saya hanya terdiam karna tak tahu harus ngomong apa, dan" tidak mungkin saya melakukan perbuatan seperti itu karna itu bertentangan dengan apa yang telah di ajarkan guru ngaji saya"  kataku dalam hati

"Nan, kamu mau tidak ?  kok malah bengong"   ucapnya sambil menepuk pundak ku.

"a..a...anu pak"  jawabku sedikit gugup.

"anu gimana ,masih kurang cakep , mau kamu yang model gimana ?" tanya dia heran.

" eeee...sebaiknya bapak kasih saya bonus yang lain aja" jawabku sambil nyengir dan garuk-garuk kepala.

Mendengar jawaban saya seperti itu si boss jadi ikutan bengong dan kelihatan heran melihat saya, bagaimana tidak di saat kebanyakan orang rela mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk menyalurkan hasrat mereka pada yang satu ini, saya justru menolaknya meskipun gratis.  

Tapi kemudian tampaknya dia memahami alasan saya  menolak bonus spesial  itu lau ia mengajak saya kembali ke meja makan untuk menikmati coocktail yang telah di sediakan.

Dua tahun berlalu, perusahaanpun semakin maju dan berkembang dengan pesatnya dan mulai membuka cabang baru dan merekrut karyawan baru untuk memperluas peta pemasaran.

Dan Alhamdulillah, perusahaan juga telah mengangkat saya sebagai supervisor.  saya cukup bangga karna telah ikut membesarkan perusahaan ini, dan berkat perusahaan ini juga saya bisa menyelesaikan kuliah saya.

Saya mendengar desas-desus bahwa perusahaan sedang membutuhkan seorang manager untuk di tempatkan kantor cabang yang baru di Semarang, kalau pun perusahaan akan mengangkat salah satu dari staff, tentunya mereka akan mengangkat senior kami (ini pendapat saya) 

Si boss mengirim pesan lewat aplikasi whatsApp  yang isinya dia meminta saya untuk menemuinya sebelum pulang.

"Nan, nanti kalo sudah sampai di kantor lansung temui saya di ruangan saya ya"

"baik pak,   ngomomg-ngomong ada apa pak?"

"pokok nya penting, okay"

"baik pak" sebagai bawahan selau itu jawaban saya setiap dia memanggil saya.

Saya masih ingat dengan insiden penolakan bonus spesial yang pernah akan ia berikan kepada saya dan saya menolakanya, sebenarnya saya merasa tidak enak karena telah menolaknya namun di sisi lain hal itu bertentangan dengan hati nurani saya dan saya yakin dia memahami nya.  

Setelah sampai di kantor (yang kebetulan bersebelaha dengan gudang) saya pun langsung menemuinya di ruangan nya.

Tok...tok ..(pintu di ketuk)"selamat sore pak"

"sore Nan, silahkan duduk saya mau bicara penting sama kamu"

"tentang apa  ya pak?" tanyaku penasaran.

"Kamu kan tahu kalo kita sudah punya kantor cabang di Semarang

"iya pak saya tahu " jawab saya agak sedikit heran dan semakin penasaran dengan apa yang ingin ia katakan.

"Saya telah mempromosikan kamu sebagai manager di kantor cabang yang baru dan Pak Darman (direktur kami) telah meneyetujui nya.

SEKIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun