Separah apa kutu kucing atau pejal, atau apapun namanya, menginvasi rumah kalian?
Salah satu alasan, kenapa istri saya menolak memelihara anjing apalagi kucing, adalah karena takut akan serbuan kutunya, yang terkenal lincah saat melompat, dan sangat menyakitkan saat digigit nya.
Tapi, tanpa memelihara pun, sebulan terakhir, rumah kami di invasi oleh kutu pelompat jauh itu.
Setelah ditelisik, penyebab utamanya adalah, asbes lantai 2 yang sudah rusak. Dari sanalah, seekor kucing betina, naik ke plafon, masuk ke ventilasi yang terhubung langsung ke salah satu kamar, yang memang kami jadikan gudang. Sikucing, atau anabul, atau apalah namanya bagi kalian pecinta kucing, partus dikamar itu.
Dari situlah, muasal, kutu kucing akhirnya menyebar keseluruh rumah.
Sangat-sangat menyebalkan. Gigitannya yang sakit sekali, bahkan meninggalkan bekas, hang tak kan bisa hilang dengan hand body lotion biasa. Yang membuat saya lebih khawatir, saat ini saya punya bayi berusia 3 bulan.
Lalu, dengan perlahan, saya ambil beberapa langkah solusi, agar rumah terbebas dari kutu kucing itu.
Ini saya tuliskan, setelah sebulan lebih bertempur untuk menghilangkannya dari rumah. Entah sudah hilang 100% atau belum, saya belum terlalu yakin. Setidaknya, beberapa hari belakangan saya naik ke lantai 2, ke kamar yang dijadikan gudang, si kutu kucing tidak ada lagi.
Pengalaman ini mungkin pula bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, yang saat ini, rumahnya di invasi oleh kutu kupret tersebut. Karena kalau sekedar cari solusi di google, kebanyakan hanya menawarkan jasa pembasmi kutu kucing.
Disini, saya akan berikan beberapa langkah mudah namun butuh waktu, memberangus keberadaan kutu kucing tersebut.