Kehadiran HATI satu-satunya perempuan, bukan saja akan memberi inspirasi baru bagi kaum perempuan muda, tapi juga kaum muda lainnya, tak terkecuali ibu-ibu yang selama ini banyak aspirasinya tidak terwadahi. Nah, dengan perempuan menjadi pemimpin, berbagai problem sosial ekonomi yang banyak melibatkan kaum perempuan, maka kebijakan pembangunan yang membela kepentingan kaum perempuan akan makin terbuka. Apalagi secara rasio penduduk Kota Palu jenis kelamin perempun lebih banyak ketimbang laki-laki.
Momentum Pilkada 2010 bagi warga Kota Palu merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan secara langsung. Ketika Pilkada 2005 lalu, tak seorang pun perempuan Palu yang mencalonkan diri sebagai walikota maupun sekedar mewarnai wacana. Tahun 2010 ini menjadi langkah baru yang sangat monumental sekaligus menjadi "semangat baru" menuju tampilnya pemimpin baru dari kaum muda.
Di antara tokoh bakal calon walikota maupun wakil yang selama ini namanya santer disebut-sebut seperti Rusdy Mastura, Mulhanan Tombolotutu, Helmy D. Yambas, Hidayat, Kamil Badrun, Yos Sudarso, Arman Djanggola, hanya HATI yang termuda di antara mereka. Tentu memiliki pemikiran yang berprospektif jauh ke depan memajukan Kota Palu yang dinamis dalam pembangunan. Akankah terwujud? Rakyatlah yang akan menjawab sebagai penentu.*
(Mercusuar, Rabu 3 Maret 2010)
(Penulis pemerhati seni dan budaya di Palu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H