Mohon tunggu...
Jamjam Sapaat
Jamjam Sapaat Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati Pendidikan

Awardee of Teacher's Profesional Development in South Australia 2017 | Teacher Training in University of Adelaide

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diversifikasi Kurikulum: Langkah Awal Memahami Merdeka Belajar

13 Februari 2022   20:06 Diperbarui: 13 Februari 2022   20:08 4068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Dari potensi sosial ekonomi misalnya industri pertanian dan manufaktur, wisata, kerajinan dan lain-lain.  Begitupun potensi adat dan budaya tercermin dari keberagaman seni, tari, musik, pakaian, bahasa, dan norma-norma yang berlaku di setiap suku dan daerah. 

Terakhir, diversifikasi dari sudut potensi peserta didik yang bisa dikembangkan melalui bakat, minat, kemampuan, tingkat emosional, ketekunan, dan kepercayaan diri, latar belakang sosial ekonomi, latar belakang budaya bahkan cita-cita para peserta didik yang harus kita tamping sebagai bahan untuk menyusun KTSP yang berdiversifikasi.

Untuk memahami kurikulum dalam satuan pendidikan salah satunya adalah pemahaman tentang pengembangan diversifikasi kurikulum. Menurut Sutjipto dalam Jurnal Penididkan dan Kebudayaan tahun 2015 menyatakan bahwa diversifikasi kurikulum adalah aktivitas penyusunan kurikulum di daerah atau sekolah dengan cara menjabarkan, memperkaya, memperdalam, menambah, memperluas, dan memodifikasi kurikulum nasional karena adanya keragaman karakteristik daerah.

Dalam konteks pengembangan diversifikasi kurikulum, adanya eksistensi keberagaman kurikulum di setiap daerah dan tetap koridornya mengacu pada kurikulum standar nasional merupakan bentuk dari desentralisasi pendidikan yang bertujuan memberikan kesempatan seluasnya kepada pemangku pendidikan di daerah untuk menggali potensi daerah masing-masing. 

Maka dari itu, dapat dipahami bahwa aneka ragam kurikulum yang dimaksud adalah keanaekaragaman bahan kompetensi, materi pelajaran dan pendekatan yang terdapat dalam konsep kurikulum nasional dapat dijabarkan, diperkaya, ditambah ataupun dimodifikasi serta disesuaikan dengan keadaan, karakteristik dan kebutuhan daerah, peserta didik atau sekolah.

Bentuk pengembangan diversifikasi kurikulum itu sendiri tertuju kepada keberagaman dalam pengembangan intrakurikuler, kokulikuler, ekstrakurikuler dan pembudayaan ciri khas yang ada di satuan pendidikan. Pertama, dalam pengembangan layanan diversifikasi intrakurikuler di satuan pendidikan harus mampu mengembangkan strategi atau model pembelajaran sesuai saran kurikulum yang dikemas ke dalam tiga pola, yaitu Kontekstualisasi, integrasi dan mata pelajaran tersendiri.

Kontektualisasi dalam diversifikasi intrakurikuler merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks di sekitar siswa, lingkungan dan sosial budaya. Penyesuaian muatan atau materi disesuaikan dengan konteks. 

Misalnya jika sekolah di daerah pantai, maka konteks terkait adalah tentang pantai pada berbagai mata pelajaran seharusnya lebih dalam dari pada konteks yang lain. 

Selanjutnya, menggunakan asesmen diagnostik untuk mengetahui latar belakang, bakat, minat dan kemampuan awal peserta didik. Ini berimbas agar pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. 

Kemudian, penggunan strategi/model pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman sesuai konteks peserta didik, cara belajar, aktivitas belajar. Misalnya; kooperatif, saintifik, PBL, PjBL, SOLE, dan lain-lain. Tidak hanya itu saja, penguatan kompetensi literasi dan numerasi dalam pembelajaran dengan konteks yang ada di sekitar atau dapat dipahami oleh peserta didik.

Pola yang kedua intrakurikuler yang terintegrasi keberagaman yang ada seperti potensi daerah, satuan pendidikan, atau karateristik peserta didik dengan kurikulum nasional atau bisa dilakukan secara webbed, artinya dikaitkan dengan beberapa KD melalui tema tertentu sesuai potensi daerah/konteks di lingkungan sekolah dan secara connected, yaitu dengan menghubungkan atau mengaitkan dengan keragaman yang dipilih, misalnya dengan lingkungan sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun