Mohon tunggu...
Jaminuddin Djalal
Jaminuddin Djalal Mohon Tunggu... Penulis - Teknologi Informasi Komputer

Man Of Singkel www.singkilisme.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tahik Kucing

3 Desember 2018   22:36 Diperbarui: 3 Desember 2018   22:45 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini puisi satire yang lepas landas dari bandara akal.

Hingga mungkin para pembaca tertawa terpingkal-pingkal.

Penulis berpikir ibarat mendaki gunung yang terjal.

Tertatih pada ujung tangan yang si kidal.

Ah, sial...

Taik kucing oleh hidung tercium.

Warnanya putih mengkilap-kilap.

Hampir ku hentikan puisi terburuk-ku.

Dalam fikir aku berfikir, ku katakan pada tangan: "Lanjutkan".

Hari sudah malam, dingin ikut menjadi teman.

Mulai habis tinta penaku, serap tak sempat ku jalap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun