Hal Menarik tentang KesehatanÂ
Masalah kesehatan tentu saja sudah menjadi hal utama yang diutamakan di dalam kehidupan kita. Dengan adanya kesehatan yang baik tentu dapat memberikan kita berbagai dampak positif, salah satunya yaitu mendukung kinerja dan produktivitas kegiatan kita. Namun untuk mendapatkan dan mempertahankan kesehatan yang baik ini tentunya diperlukan suatu usaha yang besar. Sebagian besar dari anda mungkin berpikir bahwa hanya dengan kesadaran diri sendiri seperti rajin olahraga yang menentukan seseorang dapat mendapatkan kesehatan yang baik. Akan tetapi, anda melupakan satu faktor lain yang lebih besar pengaruhnya dan lebih sulit untuk dikendalikan, yaitu biaya pengobatan. Beruntungnya, di Indonesia terdapat kebijakan dari pemerintah untuk membantu mengurangi biaya pengobatan itu, yaitu melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang telah ada semenjak 1 Januari 2014 (Kominfo.go.id, 2023).
Pengeluaran Biaya Kesehatan di Indonesia
Rata-rata pengeluaran di Indonesia untuk biaya pengobatan adalah sebesar Rp 22.127 per bulannya pada angka 2021 (BPS; DataIndonesia.id, 2022). Pengeluaran kesehatan per kapita ini terlihat cukup sedikit, bahkan jika dibandingkan dengan rata-rata UMR Indonesia yang berjumlah Rp 3.070.000 per bulan (CNBC Indonesia, 2023) yang artinya hanya 0,7% dari total pendapatan per kapita penduduk di Indonesia. Akan tetapi, patut diperhatikan bahwa jika ditotalkan dengan jumlah penduduk di Indonesia saat ini yang di angka 273,8 juta jiwa maka akan terdapat nilai sebesar Rp. 6,06 trilliun rupiah. Tentunya jumlah ini lebih sedikti dikarenakan di dalamnya sudah ada termasuk penerimaan bantuan dari dana BPJS. Dapatkah anda membayangkan betapa besarnya penanggungan biaya kesehatan bagi masyarakat jika tidak ada bantuan pendanaan dari pemerintah melalui program BPJS?
Hal Menarik Mengenai Bantuan Dana dalam BPJS
Pada tahun 2021, Pemerintahan Republik Indonesia menyetor anggaran sebesar Rp 34 Trilliun hanya untuk anggaran BPJS. Dapat dikatakan bahwa Pemerintah telah membantu rakyat Republik Indonesia dengan ratio mencapai 7x lipat. Anggaran tersebut disalurkan kepada peserta kartu BPJS dengan total 952.2 juta peserta dalam bulan Januari hingga bulan Oktober 2021, data selanjutnya juga menunjukkan bahwa dalam 10 bulan tersebut, terdapat rata-rata 95.22 juta pengguna kartu BPJS untuk tiap bulannya. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam 10 bulan tersebut terdapat sebagian besar masyarakat Indonesia yang menggunakan kartu BPJS lebih dari satu kali pemakaian. Tentunya jika kita menghitung pengeluaran untuk tiap pengguna secara kasar dengan menggunakan matematika sederhana, maka didapatkan bahwa setiap pengguna diberikan bantuan sebesar Rp. 357,068 untuk tiap pesertanya. Hal ini jika merujuk kepada data sebelumnya yaitu data rata-rata pengeluaran kesehatan per kapita untuk kuratif di indonesia pada tahun 2021 sebesar Rp. 22,127. Tentunya jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan bantuan subsidi BPJS dari pemerintah
Meskipun data tersebut berada pada tahun 2021 yang juga merupakan data-data yang diambil pada saat pandemi Covid-19, tetapi harus kita sadari bahwa jika dengan tidak adanya dana bantuan dari BPJS pemerintah maka sebagian besar rakyat Indonesia akan susah untuk mengalami perobatan pada tahun itu, yang di tahun itu semua harga perlengkapan dan penyediaan jasa pengobatan medis naik dalam skala besar. Terlebih lagi, rata-rata jumlah pasien BPJS di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 34,8% dari penduduk di Indonesia. Dengan ini dapat dikatakan bahwa rakyat Indonesia sangat memiliki ketergantungan yang dalam kepada biaya bantuan pengobatan peserta BPJS
Perbandingan Biaya Iuran Kesehatan Indonesia dengan Negara Lain