Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metan menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali  dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi, untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Udara merupakan komponen paling esensial bagi kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Di dalam udara terkandung gas yang terdiri dari nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, neon, helium, metan, dan hidrogen. Keseimbangan komponen-komponen tersebut sangat menentukan kualitas udara.
Namun, oleh karena aktivitas manusia, kualitas udara menjadi berkurang. Hadirnya pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor membuat perubahan kimiawi berupa pengurangan atau penambahan salah satu komponen kimia dalam udara yang memicu terjadinya pencemaran atau polusi udara.
Dari data dan laporan berbagai penelitian menemukan bahwa hutan yang dulunya sangat lestari sudah gundul dan beralih fungsi menjadi lahan perkebunan. Melihat kondisi yang ada saat ini, apa upaya yang harus kita lakukan untuk mengurangi ancaman pemanasan global?
Pada dasarnya, yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal mungkin segala aktifitas yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ada beberapa solusi yang bisa kita lakukan. Dimulai dari membatasi emisi CO2. Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin dan energi alternatif lainnya.
Ketika kita mau merendahkan hati untuk memberikan perhatian kepada kelangsungan mahluk hidup di muka bumi ini, itu pertanda bahwa kita masih mau bersahabat dengan alam dan peduli dengan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Bersahabat dengan alam bisa kita lakukan dengan dimulai dari hal kecil, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air seperlunya dan menanam pohon untuk generasi masa depan. Itu sebabnya, sejak dini kita sudah diajarkan agar tidak memusuhi alam sekitar kita, menjaga lingkungan tempat tinggal kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H