Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Konsistensi dalam Menulis

19 November 2018   06:05 Diperbarui: 19 November 2018   06:12 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis itu ternyata bukan sekadar menulis dan mengirimkannya ke media massa atau menghimpunnya menjadi sebuah buku. Ketika kita memutuskan untuk aktif menulis, pasti ada alasan yang terucap mengapa harus menulis dan menulis untuk apa ? Karena, tanpa kita sadari menulis itu juga bisa menghasilkan uang. Menulis juga menjadi sebuah tugas sosial, menyampaikan kritik dan memberi solusi pada penguasa. Pesan moral yang disampaikan dalam sebuah tulisan harus menjadi landasan atau pondasi dasar dalam menulis.

Ketika seseorang memiliki keinginan untuk menulis dan berorientasi hanya pada uang belaka, pastilah kualitas tulisan yang dihasilkan tidak sehebat ketika seseorang murni menyampaikan kritik dan solusinya bagi sebuah lembaga, pemerintah atau tentang sebuah kebijakan. Hindari sikap yang hanya berorientasi pada uang semata, sudah banyak contoh di dunia tulis menulis ditemukan tulisan ganda, tulisan yang sama dengan penulis lain (plagiator). Kalau sudah begini, redaksi media yang menemukan tulisan ganda akan mem-blacklist penulisnya.

Di era teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini, kita bisa dengan mudah mengakses informasi terkini tentang Maluku, tentang Papua atau tentang negara lain di luar negeri sana. Kita juga bisa mengakses beberapa media lokal yang terbit di daerah-daerah karena sudah terpublish di dunia maya dengan tampilan website-nya yang beragam. Itu sebabnya, ketika tulisan kita dimuat di media massa akan terpublish juga di internet.

Penulis yang mengirimkan satu tulisan ke berbagai media, berarti penulis tadi belum mengerti betul rambu-rambu kepenulisan. Biasanya, ada beberapa media yang membuat time line atau limit waktu bagi sebuah tulisan apakah akan dimuat atau tidak. Kalau kita merasa tulisan yang kita kirim tidak mungkin dimuat lagi, tak ada salahnya untuk melakukan konfirmasi atau mengirimkan surat kepada redaksi bahwa tulisan tersebut kita tarik dan kita kirim ke media lain.  

Ungkapan yang mengatakan penulis mengejar uang, harus kita ubah menjadi uanglah yang mengejar penulis. Karena pada hakikatnya, ketika seseorang menulis hal pertama yang diharapkannya adalah pesan yang ada dalam tulisannya sampai kepada masyarakat luas. Pesan yang disampaikan lewat tulisan yang dihasilkan seorang penulis memberikan edukasi positif pada masyarakat.

Seorang penulis akan lebih mudah dalam menuangkan tulisannya ketika seorang penulis mau memahami karakter tulisan dan belajar tentang bahasa jurnalistik. Artinya, bahasa tulisan yang baik adalah bahasa yang memberikan pemahaman kepada pembacanya. Bahasa yang mudah dicerna dan tidak menggurui pembacanya. Penulis juga harus jeli dan mau mempelajari garis-garis yang ada di beberapa media. Ketika akhirnya kita mengirimkan tulisan tersebut ke salah satu media tidak langsung dimasukkan ke tong sampah, tapi bisa dipertimbangkan untuk dimuat dan diterbitkan.

Mulailah menulis kata demi kata menjadi sebuah rangkaian kalimat sarat makna. Jika punya keinginan untuk menulis dan konsisten menjadi penulis, mulailah untuk membaca tulisan-tulisn di berbagai media massa. Tingkatkan terus kualitas diri dengan sering membaca. Selain membaca, cobalah bergabung dengan komunitas penulis atau berinteraksi dengan para penulis, lalu berdiskusilah dengan para penulis. Pasti dengan cara itu, kemampuan kita dalam menulis akan semakin terasah dan tulisan-tulisan yang kita hasilkan akan dinanti para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun