Berita buruknya, konon mahasiswa atau anak muda (Milenial, Gen-Z) yang hidupnya bergelimang gadget sepanjang hari, lebih kenal Pinjol dan e-commerce daripada Koperasi. Bahkan banyak mahasiswa yang terjerat pinjaman online (pinjol).Wajar saja, karena mahasiswa adalah digital native yang adaptif terhadap teknologi informasi, khususnya dan pinjol dan e-commerce berseliweran di gadgetnya. Sayangnya, KOPMA/KOKESMA masih banyak beroperasi secara konvensional (offline) sedangkan Pinjol digital. Beda tipis, tapi tragis.
Andai aplikasi koperasi online (digital) KOPMA,  yang notabene badan usaha  milik sendiri, berseliweran setiap saat di gadget, apakah mahasiswa anggota KOPMA tertarik melakukan transaksi secara digital?  Saya yakin jawabnya : tertarik.
Yang perlu terus dikampanyekan kepada Gen-Z sang digital native adalah 7 prinsip koperasi,  bahwa mereka adalah pemilik  sekaligus pelanggan Koperasi. Dengan kata lain  Anggota berpeluang membesarkan koperasi digital sendiri demi menghasilkan manfaat finansial yang lebih besar daripada hanya sebagai Nasabah atau Konsumen di platform lain. Belanja di warung (aplikasi) sendiri lebih menguntungkan  daripada di warung orang lain.
SELAMAT TINGGAL KOPMA KONVENSIONAL !
Digitalisasi KOPMA adalah sebuah inovasi. Sumberdaya manusia , softskill dan teknologi tersedia berlimpah di kampus. KOPMA bisa membangun platform/aplikasi koperasi sendiri dengan requirement dari koperasi, anggota/mahasiswa dari jurusan informatika atau jurusan lainnya dengan mudah. Dengan pemahaman yang benar tentang perkoperasian (melalui pendidikan/pelatihan koperasi) Koperasi maka move 0n dari konvensional ke digital tidak terlalu sulit.
Andai tidak memiliki waktu membangun platform sendiri, saat ini cukup banyak perusahaan penyedia aplikasi koperasi (Cooperative Technology Provider)Â yang dapat siajak berkolaborasi.
ANGGOTA KOPMA DIGITAL Â DARI ALUMNI
Keunggulan KOPMA berbasis digital adalah tata kelola modern, transparansi dan akuntabilitasnya akan jauh lebih baik. Bermodalkan semangat esprit de corps (semangat setia kawan) , tentu alumni dengan menjadi anggota luarbiasa KOPMA akan merasa tetap terhubung (connected) dengan almamater melalui KOPMA.Â
Digitalisasi membangun trust (kepercayaan) bahwa koperasi dikelola dengan transparan. Dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ART) KOPMA, Alumni tentu dapat menjadi Anggota luar biasa yang diharapkan kontribusinya untuk membesarkan KOPMA digital dalam jangka panjang. Minimal menyimpan dana untuk pengembangan usaha KOPMA. Bayangkan besarnya anggota KOPMA digital jika Alumni turut menjadi anggota !
Alumni-alumni yang telah sukses baik dari kedudukan dan secara finansial dan tidak pelit, biasanya selalu ingat alamater melalui berbagai kegiatan charity. Namanya kadang terpampang di kampus untuk memotivasi mahasiswa dan alumni lainnya. Terkadang secara institusi dan pribadi memberikan bea siswa kepada mahasiswa berprestasi maupun yang kesulitan ekonomi.Â