Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

RAHASIA : Mengobati Koperasi Sakit!

3 Desember 2022   23:43 Diperbarui: 19 Oktober 2023   10:07 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Telah terbukti bahwa kesuksesan sebuah perusahaan/organisasi manapun, termasuk koperasi, sangat ditentukan oleh kualitas SDM. Restrukturisasi adalah "obat pertama"  dalam proses penyembuhan.

2. RESTRUKTURISASI

Yang di-retrukturisasi dalam hal ini adalah bidang finansial (modal, kewajiban)  koperasi, bukan struktur organisasi. Koperasi unumnya memiliki modal berupa asset tangible seperti kantor/properti, kendaraan, barang-barang produksi/dagangan (koperasi sector riil) dan yang intangible  seperti administrasidan izin yang lengkap (AHU, NIB, NIK ). 

Solusinya, pertama lakukan inventarisasi dan mapping permasalahan. Kedua, lakukan restukturisasi permodalan (hutang, piutang) dengan menyusun kedua jenis asset tsb, sehingga diperoleh gambaran yang dituangkan dalam neraca dan laporan RAT terakhir,  untuk dilakukan perbaikan.  Jika Koperasi di mengalami pinjaman macet, maka dicarikan solusi restrukturisa hutang, untuk cicilan dari Anggota bukan penghapusan hutang. Jika Koperasi kekurangan modal atau memiliki hutan kepada Anggota atau Bank, koperasi lainnya, maka hal tsb dapa dilakukan dengan mengatur ulang cara pengembalian.

Koperasi sektor riil (produsen,konsumen) dapat melakukan restrukturisasi dengan menghitung kembali barang dagangan yang bisa dijual atau dikonsumsi oleh Anggota. Untuk diversifikasi usaha, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dapat masuk ke usaha UMKM, penjualan sembako, marketplace, layanan PPOB di mana anggota harus aktif menjadi pelanggan/pembeli.  Restrukturisasi ini adalah "obat kedua" agar sebagian penyakit koperasi disembuhkan. Masih dibutuhkan "obat ketiga" yaitu transformasi koperasi.

3. TRANSFORMASI

Transformasi adalah perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi) menjadi lebih baik atau ideal. Transformasi dalam berbagai bidang, termasuk SDM, usaha, keuangan, proses bisnis dsb mengadopsi kemajuan teknonolgi informasi.

Dalam hal ini transformasi yang disarankan adalah transformasi digital dari koperasi konvensional menjadi koperasi digital. Tujuannya adalah agar koperasi lebih transparan dan akuntabel. Transformasi digital bukan semata dalam penggunaan teknologi informasi/aplikasi digital, namun juga menyangkut adanya perubahan proses bisnis, perilaku Pengurus dan Anggota dalam berkoperasi sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi. Melalui transformasi digital diharapkan Pengurus dan anggota terlibat aktif dalam menjalankan koperasi. Pengurus makin kredibel dan anggota juga aktif berkontribusi dalam usaha koperasi, seperti membeli/menjual produk koperasi, menyimpan maupun meminjam, mengajak keluarga anak istri menjadi anggota koperasi dsb. 

"Obat ketiga", transformasi ,yang terakhir ini butuh waktu penyesuaian dalam tubuh koperasi karena menyangkut "mindset" Pengurus dan tentu saja soliditas dan peran Pengurus dan Manajemen, serta anggota sangat dibutuhkan.

CONTOH CARA PENYEMBUHAN KOPERASI SAKIT.

Koperasi KAMPUS A (Kopma) yang beranggotakan karyawan, dosen, mahasiswa dan alumni  sudah berdiri selama 5 tahun dan 2 tahun terakhir berhenti beroperasi. Jumlah anggota koperasi sebanyak 3.000 orang. Sakitnya koperasi disebabkan  Pengurus tidak aktif . Ketua Koperasi pernah  dari mahasiswa,  setelah  lulus mengundurkan diri karena mendapat pekerjaan lebih baik. Seolah menjadi Pengurus Koperasi bukan profesi menjanjikan. Juga pernah diketuai oleh karyawan,  terjadi fraud dan pengembalian  pinjaman macet oleh banyak Anggota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun