Mohon tunggu...
James Mansula
James Mansula Mohon Tunggu... Guru - Teaching is Passion, is not a Job

Guru Geografi, Alumni SM-3T, Alumni PPG SM-3T, Bigreds Regional Kupang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid (Pembelajaran Berdiferensiasi)

1 September 2024   21:03 Diperbarui: 1 September 2024   21:05 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam dan bahagia Bapak dan Ibu guru hebat

Saya James Gerson Mansula calon guru penggerak angkatan 11 dari SMA Negeri Bolan Kabupaten Malaka. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan koneksi antar materi modul 2.1 tentang pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.

Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, saya memperhatikan beberapa poin yang menurut saya penting yaitu tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi pembelajaran (konten), model pembelajaran dan asesmen yang digunakan. Empat poin tersebut, semuanya saya sama ratakan untuk semua murid dalam kelas. Artinya semua murid belajar mendapatkan materi yang sama, dengan cara yang sama dan dinilai dengan cara yang sama. Saya tidak memperhatikan aspek kemampuan dan minat masing-masing murid.

Namun pemahaman saya berubah setelah mempelajari modul 2.1 tentang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid. Saya sadar bahwa banyak murid yang akan tertinggal dengan cara mengajar saya sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pemberian materi, proses pembelajaran dan asesmen yang tidak memperhatikan kebutuhan murid seperti kesiapan belajar, minat dan profil belajar masing-masing murid. Padahal sejatinya, setiap individu murid memiliki kemampuan dan minatnya masing-masing. Anak kembar sekali pun pasti sangat berbeda kebutuhannya.

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi menurut saya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berpihak pada murid yang dapat memenuhi kebutuhan belajarnya sehingga dapat menuntun anak sesuai dengan kodratnya masing-masing. Pembelajaran berdirensiasi memperhatikan aspek kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi memberikan keadilan kepada semua murid karena mereka dapat belajar sesuai dengan kemampuan, karakteristik dan minatnya masing-masing.

Untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru yakni :

  • Mengamati perilaku murid

Guru perlu mengamati perilaku murid di dalam maupun luar kelas untuk mengetahui kebiasaan, hobi, karakter, minat, cara bersosialisasi dengan orang lain dan lain sebagainya.

  • Mengidentifikasi pengetahuan awal

Guru wajib melakukan identifikasi pengetahuan awal murid dapat dilakukan lewat asesmen diagnostik kognitif yang dilakukan di awal pembelajaran atau sebelum memasuki materi yang baru.

  • Penggunaan berbagai asesmen formatif

Guru perlu mengumpulkan data tentang kemampuan kognitif murid mengenai materi yang dikuasai. Asesmen formatif memegang peranan penting, dimana guru dapat memantau perkembangan murid sehingga dapat ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya.

  • Berbicara dengan guru/ wali kelas murid sebelumnya

Guru dapat menggali informasi tentang murid dari guru/ wali kelas yang sebelumnya pernah mengasuhnya. Dari informasi yang didapatkan, guru dapat mengindentifikasi murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya.

  • Membaca rapor murid

Dengan membaca rapor murid, guru dapat menganalisis kemampuan kognitif, psikomotorik dan sosial murid agar merancang pembelajaran yang sesuai.

  • Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

Refleksi membuat guru dapat menganalisa kelemahan dan memperbaiki pembelajaran ke depan. Dengan begitu, guru akan menkondisikan pembelajaran agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajar murid.


Bagaimana penerapan pembelajaran berdiferensiasi di Kelas?

Langkah-langkah penerapan pembelajaran berdiferensiasi :

  • Menetapkan tujuan pembelajaran
  • Melaksanakan asesmen diagnostik (non kognitif dan kognitif)
  • Menganalisis hasil asesmen diagnostik untuk memetakan kesiapan belajar, minat belajar dan kesiapan belajar murid
  • Menentukan dan merencanakan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai (diferensiasi konten, proses dan produk)
  • Mengimplementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas
  • Melakukan asesmen dengan teknik penilaian : assesment for learning (penilaian untuk pembelajaran), assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran), learning of assessment (penilaian akhir pembelajaran)

Dokpri
Dokpri

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun