Wajah langit pagi ini sedang cemberut
Sedihnya tak bisa lagi disembunyikan
Sesekali tetesan tangismu menggelitik ujung hidungku
Namun tak susut rinduku akan dia
Hari ini aku berjanji
Memahamimu lebih dalam lagi
Dengan sekuat tenaga dan daya, arus dan gelombang kuhadapi
Untuk bersua menghabiskan pagi
Hai kamu rindu ya...?
Kok masih jauh kamu sudah mendekat menyapa ?
 Aku juga rindu kamu.....
Rindu tingkahmu, lenggokmu, di antara tirai anemon ramai memompa
Hai kamu rindu ya.... ?
Pagi ini kamu mengajak badut-badut temanmu menari bersama
 Aku juga rindu kamu
Tabungku pagi ini lebih dari cukup dari sekedar menari seirama
Aku maju, kamu menyosor
Aku mengejar, kamu sembunyi
Curang, kamu sembunyi di antara anemon yang berpihak bersponsor
Terlihat kau puas terkekeh bersama badut lain sambil bernyanyi
Ting..ting...ting.... Â buddyku memanggil
Saatnya harus naik, tapi hati puas dan bahagia, aku pasti kembali...
Tiba bersua dengan permukaan, tak kusangka damai dan bahagiaku didasar laut kerikil
Disambut tajamnya tetesan hujan menghujam tubuhku, deras sekali...
Hari ini aku pulang dengan janji
Janji dibalut sebait doa
Semoga Tuhan masih berbaik hati
Menjaga badutku dalam pelukan cinta
Antologi rasa saat eksplorasi spot underwater Banggai Kepulauan bersama coach Anto Scout, Hasto, dan Wahyu yang membawa serta teman hatinya Lidya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H