Mohon tunggu...
James Pinontoan
James Pinontoan Mohon Tunggu... Dokter - I am a Child of the GOD

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Danau Paisupok, Si Bening Permata Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah

27 September 2021   18:22 Diperbarui: 30 September 2021   17:30 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Supervision  of  the  threat  of  damage  and  pollution  of attractions  is  an  important  aspect  in  preserving  tourism.

Danau bertipikal jernih membiru hanya beberapa lokasi di Indonesia, seperti danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur, atau danau Kaco di taman nasional Kerinci, satu yang terbaik adalah Paisupok, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Perjalanan menuju desa Lukpanenteng dari ibukota Banggai Kepulauan, Salakan, memakan waktu sekitar dua jam.

Love at the first sight mungkin adalah adagium tepat ketika berhadapan face to face dengan danau kaca ikon Pariwisata Banggai Kepulauan, teduh, dingin, syahdu menjadi dominan, rasa penat dan kantuk seketika lenyap ditelan kebisuan dalam birunya danau.

Danau bertipikal jernih membiru hanya beberapa lokasi di Indonesia, seperti danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur, atau danau Kaco di taman nasional Kerinci, satu yang terbaik adalah Paisupok, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Penasaran akan kesakralan Paisupok yang dalam arti bahasa Banggai: bahasa lokal Banggai Kepulauan berarti Air Hitam, saya pun menelusuri danau ini dengan menggunakan perahu khusus yang disediakan Kelompok Sadar Wisata desa sampai ke sayap-sayap sepinya. 

Takjub karena pemandangan birunya air permukaan akan tetapi jika mencondongkan wajah ke bawah langsung berhadapan dengan dasar danau yang diperkirakan diatas 20 meter.

Segar dan jernihnya merangsang adrenalin saya untuk coba menikmati langsung pemandangan dibawah. Benar saja dengan peralatan sederhana saya bisa melihat dengan jelas dasar danau, bahkan bisa berkomunikasi melalui kode dengan anak saya dengan jarak pandang lebih dari 10 meter saking jernihnya.

Pohon-pohon yang tumbang dan formasi karang menjadi pemandangan dominan dibawah sini. Entah sudah berapa lama formasi pohon-pohon tua menghiasi danau ini. 

Akan tetapi ketika ada pengunjung lain bermain-main diantara dahan pohon yang tumbang, sekelebat terlihat ada partikel-partikel banyak sekali keluar dari batang pohon yang tergoncang karena pijakan bermain-main dari pengunjung.

Saya pun membaca literatur yang mungkin menjelaskan kenapa Paisupok bisa jernih dan seperti kaca bening yang tembus pandang sampai dasar. 

Walau masih dalam penelitian ada kemungkinan ada mineral dan biota khusus yang terdapat di Paisupok yang memancarkan warna cyan dan secara  struktur molekul air sendiri memberikan warna instrinsik biru pada massa jenis air. 

Beberapa kandungan kimia seperti kalsium karbonat (CaCO3) serta  kaolinat (Al2Si2O5(OH)4,  juga dapat memancarkan warna biru kehijauan. Warna biru alami, dapat menjadi indikator kualitas ekosistem. 

Danau dengan warna kebiruan cenderung lebih atrofik dibandingkan dengan warna lain yang menunjukan sebagai danau oligotrofik atau eutrofik. 

Danau atrofik merupakan indikator daerah yang masih terawat dan belum banyak ecological footprint dari manusia yang mempengaruhi kualitas lingkungan di sekitarnya.

Pengelola dan pemerintah desa serta pemerintah daerah harus berpikir keras untuk dapat melakukan pengelolaan daya tarik wisata ini agar bisa lestari. 

Deteksi dini, sistem kewaspadaan serta penerapan aturan berkunjung sudah harus menjadi harga mati. Penerapan aturan juga harus disertai dengan tanggung jawab hukum dari regulator, baik pemerintah desa maupun pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk membuat peraturan yang mengatur tentang pengelolaan daerah wisata yang memperhatikan kelestarian lingkungan demi menjamin kebutuhan generasi mendatang.

Jangan biarkan Paisupok hanya tinggal cerita. Cerita indah beningnya sebuah danau yang terancam buram jika tidak dilestarikan.

Ayo ke Paisupok, mari melihat keindahan ciptaan Sang Pencipta yang di kemas epik sempurna dalam kebeningan alamnya. Salam Pesona, Pesona indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun