Mohon tunggu...
Jamalul Adib
Jamalul Adib Mohon Tunggu... -

aku berpikir maka aku adalah jamalul adib. :P

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tentang Ke-galau-an

26 Juli 2012   20:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

hiruk pikuk hedonisme dari anak cabang kapitalisme telah membawa pergerakan perilaku yg entah terkonsep dari apa, yg pasti membawa kegalauan dari para penganutnya. seperti pagi ini; aku harus menumpahkan kegalauanku thdp perilaku anak galau. pencarian identitas dan pemuasan hasrat kegembiraan masa muda tak slalu sesuai harapan, perbedaan pemenuhan berbanding harapan yg tak seimbang telah mendorong pada perilaku absurd. dan memang tiba tiba semua menjadi absurd. kaum senior sering meradang menyikapi absurditas anak galau, berkhotbah seolah mewakili tuhan sebagai penegak moralitas sang maha suci. saling sudut dan sulut, hitung hitungan dosa dan merasa paling berpahala. absurditas ini tanpa sadari hadir begitu saja, padahal jika kita mau sedikit elihat sejarah pribadi, berkontemplasi tentu akan menenukan sedikit saja setidaknya jati diri kita, maka akan terpenuhi tugas sejarah yg tlah dijalani bahwa kita juga punya akar yg membentuk pohon yg menyangga cabang serta ranting rantingnya, mungkin kelak berbuah manfaat. sekali lagi mari kita keluar dari kekacauan ini dg mengevaluasi diri, mencari kebenaran dg tulus ikhlas, berpikir lebih sadar, lebih menjadi manusia bukan berpura menjadi nabi apalagi malaikat... sahurrrrr sahurrrrrrrrr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun