Mohon tunggu...
Jamaludin Law
Jamaludin Law Mohon Tunggu... -

Sederhana yang bukan biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guratan Dahi Ayah...

18 April 2012   11:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

jika waktu dini hari di saat mata sulit sekali bebas dari pejaman,...di saat hujan datang mengguyur berlimpah dan melengkapkan alasan untuk menarik selimut dalam - dalam menikmati nyamannya tidur, walaupun beralaskan tikar kasar dan satu bantal untuk tidur kita berdua  itupun kadang - kadang tak sadar ku ambil hakmu darinya,...

engkau teguhkan hatimu,.. engkau tabahkan pedirianmu mendengar ketukan pintu kontrakan kita yang cukup terdengar jelas walaupun di bawah derasnya hujan ternyata sahabatmu sudah menjemputmu untuk kepasar mempersiapkan dagangan untuk esok hari, mengais rejeki untukku sekolah di pagi itu,...hah... aku teringat bisa jadi di usiaku saat itu aku malu mempunyai seorang ayah berprofesi sebagai pedagang sayur setiap pagi berkeliling komplek,...layaknya anak-anak usia remaja saat ini yang sudah terperangkap dengan penjara gengsi dan cinta dunia,..bergaya orang mampu tanpa mengukur kemampuan orang tua,.ku pendam dalam - dalam rasa itu,..tak pantas menjadi sahabatku dan menempel setia pada pikiranku ,....

ku lihat jam dinding itu tepat pada pukul 01.00 dini hari ku iringi kepergianmu dengan pandanganku hingga engkaupun tak terlihat di balik derasnya hujan,... selamat jalan ayah,.... aku bangga padamu,...setiap saat terucap mengiring kepergianmu ke pasar setiap malam.

engkau orang terbaik yang pernah aku nilai ayah,.. kwalitasmu teruji keyakinanmu teguh sampai saat ini pun aku heran apa yang engkau pelajari ayah,.. apa kah rumus kimia yang rumit dan sulit di pelajari atau bahasa pemrograman dalam aflikasi komputer super canggih,... siapa gurumu ayah ?,....siapa yang mengajarimu,...apa gelar gurumu ?... apakah dia ahli ilmu teknologi lulusan study german atau ahli Fikih lulusan mesir ?... yang ku tahu engkau telah di tinggal pergi kepangkuanNya oleh ibumu pada usia anakku saat ini,.. yah ..dia nenekku yang tak pernah kulihat semasa hidupnya,...

hari ini seakan tak terbendung ingatanku mengalir mengenang ketekunanmu, kesabaranmu, ketawadduanmu,

engkau ajarkan aku disiplin,

engkau ajarkan aku nilai - nilai seorang muslim yang baik,..

engkau ajarkan aku menjadi laki-laki yang bertanggung jawab,..

engkau ajarkan aku untuk tidak menangis ketika miskin menahan lapar hingga esok pagi datang,..

engkau ajarkan aku untuk terbiasa dengan keterbatasan,..

engkau ajarkan aku mempelajari masa depan,..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun