Mohon tunggu...
Jamaludin
Jamaludin Mohon Tunggu... Dosen - Guru dan Dosen

Seorang guru dan dosen, lahir di Bah Jambi, 11 Januari 1973 memiliki latar belakang keilmuan teknik informatika, alumni Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara. Aktif mengajar di SMK Telkom Medan dan Politeknik Ganesha Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Amirah, Kontak Batin Amirah dan Neneknya Atas Meninggalnya Ummi Heriani Tanjung

18 Juli 2022   14:00 Diperbarui: 21 Juli 2022   08:19 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi prosesi melepas alm (Dokpri)
Ilustrasi prosesi melepas alm (Dokpri)

Setelah selesai proses pelepasan kemudian dibawah menuju Masjid Taqwa Jl. Srikandi No.17 Medan Denai untuk disholatkan, cukup banyak pelayat yang ingin menyolatkan baik dari jamaah laki-laki atau perempuan sampai hampir penuh untuk mengisi ruang masjid.

***

Kedatangan Nenek Amirah Ke Rumah Duka Ummi Heriani Tanjung

Ada kejadian yang tidak terduga di sela-sela takziyah almarhumah yaitu kedatangan Amirah dan neneknya yang turut bertakziyah.

Saat para pentakziyah sudah mulai berdatangan, dan saya pun menghampiri beberapa pentakziyah dan gobrol seputar kronologi meninggalnya istri. Di sela-sela perbincangan, tiba-tiba nampak dari kejauhan Amirah dan neneknya berjalan mendekati rumah duka.

Saya pun tidak menduga kedatangan mereka, karena kepanikan saat meninggalnya almarhumah hingga terlupa untuk mengabari mereka.

Sambil tersengal-sengal nafas Nenek Amirah  memeluk saya sambil menangis terkait meninggalnya istri. Kemudian saya berusaha untuk menenangkannya, dan mengatakan dari mana mengetahui berita meninggalnya Ummi Heriani, sambal menyekah air matanya dan berkata bahwa beliau mendapat informasi dari Bapak Evan Safri salah satu pengurus Jum'at Berbagi Sugiharjo (JBS) Deli Serdang, sontak langsung bergegas menuju ke lokasi duka.

Namun yang membuat saya penasaran, mengapa senekat itu berangkat sendiri tanpa pengawalan padahal jarak yang ditempuh begitu jauh dan lokasinya pun juga belum diketahui dengan pasti. Berita meninggalnya Ummi Heriani sangat mengejutkannya, setelah itu  tanpa pikir panjang langsung berangkat dan beliau berkeyakinan bahwa Allah akan memudahkan jalan menuju lokasi  duka, lanjut Nenek Amirah mengatakan. 

Memang Amirah dan neneknya pernah sekali datang ke rumah saya, namun sudah terlalu lama. Hanya satu yang diingat saat perjalanan menuju rumah duka yaitu plang Puskesmas di Jalan Srikandi yang membantu hingga sampai, kata nenek Amirah.

Ilustrasi Plang Puskesmas (Dokpti)
Ilustrasi Plang Puskesmas (Dokpti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun