Mohon tunggu...
Jamaluddin Mohammad
Jamaluddin Mohammad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja di Komunitas Seniman Santri (KSS) - Tak pernah berhenti belajar: belajar melihat, belajar mendengar, belajar merasakan, dan belajar menunda penilaian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alika

16 November 2016   17:20 Diperbarui: 16 November 2016   17:35 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alika Putri, perempuan cantik dan bersahaja. Saya tak pernah mengenalnya secara langsung. Saya tahu dari photo-photonya di instagram. Kemarin saya DM [direct massage] di instagram dan mengajak kenalan sekaligus meminta nomor teleponnnya.

Haloooo… Alika

Haloooo juga

Bagaimana kabar?

baik

Lagi ada di mana nih?

Lagi dikosan

Minta nomornya donk

Buat apa?

Ya, barangkali ada perlu. Atau ada informasi penting kan bisa berbagi.

He-he-he

Dan, tentu saja, biar kenal sama kamu

Maaf saya udah mau nikah

Tak masalah. Kan Cuma kenalan. Lagian masih baru rencana kan. Belum nikah?

Dua minggu lagi

Sama siapa?

Percakapan berhenti. Dia tak menjawab pertanyaan terakhirku. Entah, saya sendiri tak mengerti. Mungkin, karena ia sudah mau menikah, sehingga tak mau diganggu oleh kehadiran laki-laki lain. Pintu hatinya sudah terkunci rapat-rapat untuk orang lain. Jika alasannya begitu saya agak sedikit memaklumi. Begitulah umumnya wanita.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal dipikiranku. Mengapa Alika langsung memberi penilaian bahwa tujuan perkenalanku untuk memacari dan mengawaininya, sehingga ia terburu-buru memberi Jawaban Penolakan? Apakah setiap lelaki memiliki tujuan dan maksud seperti itu?

Perempuan adalah makhluk misterius. Ia terkadang sulit dipahami, bahkan dimengerti oleh banyak lelaki. Hanya saja, tak semua laki-laki tertarik untuk memecah teka-teki dan mencari tahu misteri itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun