Bila melihat dari penyebab mengapa pemerintah menaikan Harga BBM Subsidi dengan tujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak mentah di pasar global, Subsidi BBM Bengkak karena kebijakan harga BBM yang saat ini ditopang oleh subsidi dari APBN sebesar Rp502 triliun, dan Harga Minyak Mentah (ICP) Indonesia Cenderung Tinggi. ini yang menjadi tujuan pemerintah menaikan Harga BBM Per 1 September 2022.
Bila melihat historis dan fenomena yang ada setiap ada rencana Kenaikan Harga BBM Pasti Ini akan memberikan dampak pada Kenaikan Harga Barang Pokok (Sembako), Kenaikan Ongkos Transportasi umum, Ongkos Ojek Online (Ojol) naik, angka inflasi akan bergerak naik. Dampaknya tentu akan sangat memberatkan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Selain itu pula Kenaikan harga BBM bersubsidi, dikhawatirkan akan mempengaruhi kembali daya beli dan konsumsi masyarakat, hal ini akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, bahkan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan akan kembali melambat meskipun saat ini pertumbuhan Ekonomi di Kuartal I dan II tumbuh sebesar 5,01 persen dan 5,44 persen, yang pastinya dipengaruhi  oleh tingginya ekspor komoditas.
Selanjutnya kenaikan harga BBM bersubsidi akan memberikan pengaruh yang besar bagi kalangan  sektor UMKM dan usaha kecil informal lainnya yang seringkali tidak tersentuh oleh program bantuan sosial Pemerintah. Selama ini, sebagian besar sektor UMKM dan informal tersebut memanfaatkan BBM bersubsidi dalam menjalankan usahannya. Kenaikan BBM bersubsidi dikhawatirkan akan semakin membuat pengusaha UMKM dan informal lainnya semakin terpuruk, dikhawatirkan angka kemiskinan dan pengangguran akan semakin meningkat.
Belum lagi masyarakat  juga sudah terkena dampak dari kenaikan harga Minyak Goreng, Harga Telur yang masih Meroket, Harga Cabai masih Tinggi dan beberapa Sembako yang merangkak naik terdampak isu wacana Kenaikan BBM ini.
Dengan adanya wacana Kenaikan BBM ini, kita meminta pemerintah agar mempertimbangkan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, Pemerintah  membuat kebijakan pengendalian BBM bersubsidi, dengan membatasi penggunaan BBM bersubsidi untuk kalangan tertentu saja, angkutan umum, sepeda motor dengan Kapasitas CC Rendah.
Semoga Pemerintah bisa mempertimbangkan wacana Kenaikan BBM ini dengan sebaik baiknya dengan melihat dampak atau imbasnya bagi pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
(Jamaluddin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H