Mohon tunggu...
Jamal Syarif
Jamal Syarif Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti dan pengajar

Sinta ID: 6023338

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Objektifitas yang Terselubung

22 November 2024   19:11 Diperbarui: 22 November 2024   19:23 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Objektivitas, pikirku, mungkin hanyalah sebuah lentera. Terang, tapi tak sepenuhnya menyingkap kegelapan. Dan di balik terang itu, ada bayangan yang selalu mengikuti---subjektivitas yang tak terhindarkan.

Dalam hati, aku bertanya-tanya: apakah kita benar-benar mengejar objektivitas, atau sekadar bersembunyi di baliknya, berharap dunia tak terlalu keras menilai ketidaksempurnaan kita? Mungkin, seperti evaluasi itu sendiri, kebenaran selalu terselubung, menunggu untuk dilihat dari sudut pandang yang baru.

Saat kelas berakhir, grup WhatsApp kami mulai ramai dengan candaan khas Samuel. "Jadi subjektif atau objektif, teman-teman? Kalau aku sih subjektif mau traktir, tapi objektifnya lagi nggak ada uang!"

Tawa memenuhi grup, membawa suasana ringan setelah diskusi yang berat. Aku duduk merenung, menyadari bahwa di balik perdebatan antara subjektivitas dan objektivitas, yang sebenarnya kami cari adalah keseimbangan. Keseimbangan yang, seperti evaluasi itu sendiri, tidak pernah benar-benar selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun