Mohon tunggu...
Jamal Arifansyah
Jamal Arifansyah Mohon Tunggu... Guru - Akademisi Magister Ilmu Sosial, Pengajar Sosiologi, dan Asisten Dosen Antropologi Budaya.

Pemerhati Isu Sosial-Budaya dan Politik-Hukum Indonesia. Senang Membaca berita dan Menulis esai. Penggemar Sepakbola ala Eropa. Pengagum Mahfud MD dan Gus Baha. Pecinta kuliner Indonesia 🇮🇩

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bonus Demografi dan Politik Citra di Sosial Media

26 Januari 2024   09:15 Diperbarui: 27 Januari 2024   09:55 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbandingan jumlah pengikut (followers maupun subscribers) para kontestan, memberi gambaran bahwa masing-masing kontestan memiliki jumlah pengikut yang banyak. Para calon Presiden memiliki tingkat popularitas tinggi yang cukup berimbang. Prabowo sangat popular dan mendominasi platform Facebook, Ganjar sangat popular dan mendominasi platform TikTok dan Youtube, sedangkan popularitas Anies belum cukup mampu mendominasi kedua kompetitornya di berbagai platform sosial media meskipun mampu bersaing di Instagram dan X (twitter).

Adapun perbandingan popularitas calon Wakil Presiden di dunia maya juga cukup berimbang. Popularitas Muhaimin cukup mendominasi di platform Facebook, Gibran popular dan cukup mendominasi platform TikTok, sedangkan Mahfud sangat popular dan mendominasi platform X (twitter). Di platform Instagram, popularitas Muhaimin dan Gibran cukup berimbang.

Tingginya tingkat keterkenalan (popularitas) memang tidak menjamin selaras dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas). Hal ini dikarenakan indikator masing-masing yang membedakan. Popularitas biasanya berkenaan dengan seberapa aktif kontestan tersebut di sosial media hingga diketahui dan dikenali banyak orang, sedangkan elektabilitas berkaitan dengan seberapa kompeten kontestan tersebut mampu menyelesaikan berbagai masalah hingga dipercaya banyak orang layak menjadi pemimpin. 

Realitas politik elektoral tersebut akhirnya menyebabkan para kontestan berlomba-lomba membuat acara yang melibatkan relawan, simpatisan, maupun masyarakat umum. Mereka memanfaatkan acara tersebut sebagai panggung untuk menyampaikan visi-misi, kebijakan, hingga pengalaman (track record) di pemerintahan.

Pasangan Anies dan Muhaimin membuat acara Desak Anies dan Slepet Imin. Sedangkan pasangan Ganjar dan Mahfud membuat acara RembuGanjar Gerak Cepat dan Tabrak, Prof!. Dari acara tersebut tercerminkan kesan bahwa kedua pasangan kontestan ingin diidentikkan sebagai calon pemimpin intelektual modern, namun tetap merakyat, dan islami.

Berbeda dengan dua pasangan kontestan yang lain, Prabowo dan Gibran menggunakan strategi yang tampaknya berbeda. Konten kampanye yang diviralkan di media sosial melibatkan kecerdasan buatan (AI). Nampaknya tim sukses pasangan ini ingin menonjolkan branding lucu dengan mempopulerkan istilah "Gemoy". Strategi ini diharapkan efektif menarik atensi dari generasi millenial, lebih-lebih gen Z yang memang sangat tinggi interaksinya di media sosial.

Nampaknya, Tim kampanye pasangan ini sengaja membuat branding baru, utamanya untuk Prabowo, dikarenakan citra yang selama ini selalu digaungkan sebagai "Macan ASIA" nampaknya tidak efektif (setidaknya dalam dua kali pemilu pilpres sebelumnya), dan kurang populis untuk kalangan generasi muda yang identik dengan kebebasan. Namun strategi ini dihawatirkan hanya mengandalkan gimmik-gimmik politik, memoles citra tampilan tanpa terlalu memedulikan substansi gagasan. Strategi ini cenderung digunakan untuk menutupi jejak-jejak masa lalu yang kontroversial, pelanggaran etika dalam konstitusi, atau bahkan menyimpan problem besar yang belum terselesaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun