Mohon tunggu...
Abdul Jalil
Abdul Jalil Mohon Tunggu... Jurnalis - suka tantangan dan hiburan

hidup itu saling melengkapi,,,semuanya,tanpa terkecuali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nurani di Tengah Wabah Covid-19

16 April 2020   23:17 Diperbarui: 16 April 2020   23:26 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Kota Madiun memasak makanan bagi tetangganya yang terdampak Covid-19. (Jalil)

Tidak hanya persoalan stafsus itu sih. Ada juga pertanyaan, mengapa yang digandeng untuk program kartu Pra Kerja adalah Ruangguru? Salah satu pendiri unicorn itu juga ada di barisan stafsus milenial. Tak hanya di barisan stafsus yg bikin blunder, tapi ada juga tu menteri kabinet yang kerap bikin kontroversi.

Kembali ke gotong royong. Gerakan solidaritas masyarakat pun mulai bermunculan di mana-mana. Mereka mengirimkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak wabah. Para penerima pun terlihat bahagia mendapatkan bantuan itu.

"Senang mas, dalam kondisi seperti ini narik becak juga sepi, ga ada penumpang. Kalau dapat bantuan kan minimal untuk makan besok sudah ada," kata seorang pengayuh becak di Madiun.

Gerakan solidaritas itu pun hari ke hari pun semakin banyak dan beragam. Ada yang memberikan bantuan bahan pangan, makanan, uang, bahkan masker. Itu semua sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa.

Salah satu aksi solidaritas yang menarik juga ditunjukkan oleh warga di salah satu lingkungan RT di Madiun. Jadi, ada sebelas warga yang mengelola dana swadaya dari masyarakat setempat. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli bahan pangan beserta lauk pauknya. Kemudian warga memasaknya dan membungkusnya. Nasi bungkus itu dibagikan kepada tetangganya yang secara ekonomi kurang dan terdampak pandemi Covid-19.

Setiap hari, mereka membagikan 220 nasi bungkus. Untuk sarapan 110 bungkus dan makan malam 110 bungkus. Mereka yang terdampak tidak perlu berdesakan atau antre di dapur umum untuk mendapatkan nasi bungkus ini. Tetapi petugas yang akan membagikan nasi bungkus itu dengan jumlah sesuai anggota keluarga di rumah itu.

Aksi solidaritas ini benar-benar menerapkan prinsip "dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat". Bagi mereka yang memiliki ekonomi kecukupan bahkan lebih, bisa membantu dengan donasi uang. Sedangkan warga yang ekonominya pas-pasan bisa membantu dengan ikut menjadi juru masak maupun kebutuhan lain.

Sedangkan bagi warga terdampak hanya perlu menunggu di rumah dan tidak perlu risau soal kebutuhan pangan. Dukungan warga ini sebagai wujud untuk memutus rantai persebaran Covid-19.

Tentunya saat ini gerakan-gerakan masyarakat ini semakin banyak dan terus berkembang. Dalam kondisi demikian, memang tidak seharunya kita hanya bertumpu pada pemerintah belaka. Gandengan tangan satu dengan lainnya akan bisa menyelamatkan bangsa ini dari keterpurakan. Nurani para penggerak sosial ini yang akan menyuburkan optimisme dalam menghadapi terjangan wabah Covid-19.

Semoga wabah ini cepat berlalu!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun