"Saya pulang karena suami sudah mati, jadi korban kapal karam. Saya pulang karena butuh bantuan untuk mengobati anak saya," kata Zaenab dengan mata sembab.
Di luar dugaan Zaenab, justru warga kampung berempati. Warga melalui gawainya segera membuka donasi melalui media sosial. Aksi warga ini pun mendapatkan respon positif dari warganet dari berbagai penjuru dunia. Donasi pun terkumpul.
Warga membawa si bayi Aziel ke rumah sakit tanpa asuransi pemerintah. Semua biaya operasi ditanggung menggunakan donasi dari manusia berhati malaikat dari seluruh penjuru bumi.
Dalam lamunanku, aku berpikir negara ini memang sepenuhnya belum ramah terhadap orang miskin. Rakyat miskin justru diamputasi hak-haknya sebagai warga negara. Salah satunya hak untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Coba, kalau bayi Aziel adalah anak orang kaya atau pejabat. Pasti sakitnya akan tertangani dengan baik.
"Memang, hidup di Indonesia itu tidak boleh miskin."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H