Era digital mengantarkan kita menuju komunikasi yang terarah, langsung dan tepat sasaran. Masyarakat kini menjadi warga net  yang secara langsung dapat menjadi informan sebuah kejadian yang memberitakan langsung di titik lokasi. Tak butuh kantor berita atau agensi, seseorang tanpa embel-embel anggota pers atau wartawan dapat memiliki berita sekelas wartawan profesional, bahkan banyak dokumentasinya dijadikan headline berita-berita nasional bahkan internasional.Â
Sosial media kini menjadi jamur di musim apa pun. Sebuah aktualisasi diri bagi semua kalangan seakan menjadikan sosial media keharusan tanpa disuruh. Kita bisa tidak membaca koran atau menonton televisi sama sekali asalkan kita update di sosial media, cukup lihat fitur trending atau mengetikan tagar , wallah... suguhan informasi terkini nan akurat tersaji lengkap dengan respon nya.Â
Hal ini tentu menjadi kelebihan makhluk yang bernama sosial media. Di televisi mana bisa kita berkomentar langsung, di warung kopi mungkin iya, begitu juga koran atau majalah. Feedback atau komentar dapat langsung dilayangkan setelah netizen membaca sebuah informasi yang disajikan. Itulah kenapa saya sebut "SOSMED" lebih efektif ketimbang Televisi dan koran.Â
Namun seiring berkembangnya sosial media, berbagai motif orang akan sangat berbeda-beda dalam menggunakannya. mencari keuntungan pribadi tanpa memperhatikan baik buruknya, pencitraan atau panjat sosial kerap ditemukan di media sosial. Ragam media sosial juga semakin bervariasi, ada yang berfokus pada daily blogging, vlogging (Video Blog), atau juga forum online dan aplikasi berbagi pesan. Semua orang bebas membuka akun dan bergabung, mem-posting, mengunggah konten, lalu mendapatkan atensi dari yang lain. Semua hal demikian sudah menjadi normal baru dalam 10 tahun terakhir ini.Â
Pengaruh Sosial Media yang cukup kuat di masyarakat akhirnya menjadi alat komunikasi yang tidak hanya sebagai penyampai pesan akan tetapi juga bagaimana sebuah akun dapat meraup keuntungan pribadi dengan popularitas yang di milikinya. Influencer adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan banyak atensi dan kemampuan mempengaruhi sekelompok orang dengan tujuan tertentu, sehingga sosial media dengan influencer-nya menjadi alat yang ampuh dalam penyebaran informasi, kampanye produk atau rekomendasi pilihan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Â
Itu kenapa kampanya politik di era ini dilihat dari sudut pandang positif melahirkan pemilih-pemilih cerdas yang menentukan pilihannya berdasar fenomena yang berkembang di masyarakat.Â
Pemerintahan dengan segudang program kerjanya tentu berupaya menyediakan layanan yang semakin dekat dengan masyarakat. Pemerintah sekarang di tuntut untuk tidak hanya  menghabiskan anggaran dan menyelesaikan program kerjanya, akan tetapi bagaimana program-program tersebut dapat menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.Â
dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Aplikasi Sosial Media yang kini semakin marak, menjadi peluang besar bagi pemerintah dalam mensosialisasikan program-programnya. Mendekatkan diri pada masyarakat, membaca kebutuhan, menghitung sumber daya yang ada, serta membuka akses terhadap peluang-peluang yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kecil dan menengah. Dengan melihat penggunaan sosial media yang begitu masif di masyarakat sekarang saatnya pemerintah dapat memanfaatkan peluang ini.Â
Membangun citra organisasi perangkat daerah yang melayani dan mengayomi masyarakat sudah barang tentu menjadi keharusan. sebagaimana prinsip-prinsip Pemerintah sebagai Pelayan Masyarakat. Namun tantangannya adalah kesiapan dan kesigapan personil, apakah sudah siap dalam menghadapi masyarakat yang kritis dan cenderung memberikan kritikan pedas?.Â
Harapan pembangunan yang adil dan merata masih menjadi isu utama di tengah masyarakat, sehingga masyarakat masih berupaya mendapatkan keadilan dan memohon perbaikan ekonomi dan dapat keluar dari jurang kemiskinan. Fenomena ini masih menjadi isu utama ketika masyarakat berhadapan dengan pemerintah baik pusat maupun daerah. . Â
Inovasi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat memang perlu diacungi jempol. Secara signifikan Lembaga Administrasi Negara mencatat peningkatan yang signifikan terhadap Inovasi yang dimiliki Kementerian, Lembaga, OPD dalam menciptakan Sistem yang diharap mampu melayani masyarakat lebih baik lagi. Â
Namun dalam praktiknya masih jauh dari harapan, tingkat efektifitas nya masih dirasa kurang dan kembali masyarakat lebih memilih Media Sosial sebagai jalan menyampaikan pendapat, berkeluh kesah dan mengharap  uluran tangan pemerintah.Â
Fenomena ini juga sekaligus membuka mata berbagai kalangan sehingga pihak-pihak yang tidak secara langsung berhubungan dengan tugas pemerintahan turut ambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan semisal adanya gerakan sosial, dompet amal, gerakan kepedulian sehingga efek positif Sosial Media adalah adanya multiplier effect yang menerobos berbagai dimensi sosial masyarakat.Â
Melihat hal demikian kiranya pemerintah harus memiliki strategi komunikasi digital. Pemerintah harus berani tampil di tengah masyarakat digital yang terbuka dan bebas. Mempengaruhi dan mengarahkan opini dengan menciptakan komunikasi yang  sehat dan saling menghormati satu sama lain.Â
Hal ini dimulai dengan membuat akun-akun Media Sosial Pemerintahan yang resmi dan terpercaya, disajikan dengan bahasa santun dan aktif, berani menyoroti fenomena yang sedang berkembang dan siap dengan segala respon yang akan dilontarkan netizen. Dengan demikian eksistensi pemerintah dapat dirasakan ditengah masyarakat, senantiasa berada didepan dalam hal merespon fenomena yang berkembang di masyarakat sehingga hoax akan cepat di deteksi dan diambil tindakan sebelum masyarakat termakan oleh berita bohong tersebut.Â
Pemerintah dengan segala sumber dayanya juga dapat melibatkan Influencer agar program kerjanya dapat di sosialisasikan kepada masyarakat yang dituju.Â
Masih cukup banyak masyarakat yang belum tahu program dan sasaran prioritas pemerintah baik pusat maupun daerah sehingga setiap program dan sasaran harus di sosialisasikan dengan baik dan tepat. Hal tersebut akan meminimalisir hoax yang berkembang di masyarakat sehingga masyarakat tahu dan memahami kondisi yang sedang diupayakan.Â
Setiap keberhasilan tidak lepas dari upaya dan capaian yang sedang dan telah dilakukan, untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia pada umumnya agar bersama dengan pemerintah dalam upaya memajukan Indonesia kita tercinta kearah yang lebih baik lagi.
Penulis : Jali Gojali, 7775190026, Komunikasi Sektor Publik, MAP, Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H