Mohon tunggu...
Jali Gojali
Jali Gojali Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

tak pernah berhenti belajar, walau pemalas tapi mencari jalan agar tak ketinggalan kemajuan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Sosmed Vs Pemerintah Tantangan dan Peluang

23 Desember 2020   11:07 Diperbarui: 23 Desember 2020   11:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital mengantarkan kita menuju komunikasi yang terarah, langsung dan tepat sasaran. Masyarakat kini menjadi warga net  yang secara langsung dapat menjadi informan sebuah kejadian yang memberitakan langsung di titik lokasi. Tak butuh kantor berita atau agensi, seseorang tanpa embel-embel anggota pers atau wartawan dapat memiliki berita sekelas wartawan profesional, bahkan banyak dokumentasinya dijadikan headline berita-berita nasional bahkan internasional. 

Sosial media kini menjadi jamur di musim apa pun. Sebuah aktualisasi diri bagi semua kalangan seakan menjadikan sosial media keharusan tanpa disuruh. Kita bisa tidak membaca koran atau menonton televisi sama sekali asalkan kita update di sosial media, cukup lihat fitur trending atau mengetikan tagar , wallah... suguhan informasi terkini nan akurat tersaji lengkap dengan respon nya. 

Hal ini tentu menjadi kelebihan makhluk yang bernama sosial media. Di televisi mana bisa kita berkomentar langsung, di warung kopi mungkin iya, begitu juga koran atau majalah. Feedback atau komentar dapat langsung dilayangkan setelah netizen membaca sebuah informasi yang disajikan. Itulah kenapa saya sebut "SOSMED" lebih efektif ketimbang Televisi dan koran. 

Namun seiring berkembangnya sosial media, berbagai motif orang akan sangat berbeda-beda dalam menggunakannya. mencari keuntungan pribadi tanpa memperhatikan baik buruknya, pencitraan atau panjat sosial kerap ditemukan di media sosial. Ragam media sosial juga semakin bervariasi, ada yang berfokus pada daily blogging, vlogging (Video Blog), atau juga forum online dan aplikasi berbagi pesan. Semua orang bebas membuka akun dan bergabung, mem-posting, mengunggah konten, lalu mendapatkan atensi dari yang lain. Semua hal demikian sudah menjadi normal baru dalam 10 tahun terakhir ini. 

Pengaruh Sosial Media yang cukup kuat di masyarakat akhirnya menjadi alat komunikasi yang tidak hanya sebagai penyampai pesan akan tetapi juga bagaimana sebuah akun dapat meraup keuntungan pribadi dengan popularitas yang di milikinya. Influencer adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan banyak atensi dan kemampuan mempengaruhi sekelompok orang dengan tujuan tertentu, sehingga sosial media dengan influencer-nya menjadi alat yang ampuh dalam penyebaran informasi, kampanye produk atau rekomendasi pilihan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.  

Itu kenapa kampanya politik di era ini dilihat dari sudut pandang positif melahirkan pemilih-pemilih cerdas yang menentukan pilihannya berdasar fenomena yang berkembang di masyarakat. 

Pemerintahan dengan segudang program kerjanya tentu berupaya menyediakan layanan yang semakin dekat dengan masyarakat. Pemerintah sekarang di tuntut untuk tidak hanya  menghabiskan anggaran dan menyelesaikan program kerjanya, akan tetapi bagaimana program-program tersebut dapat menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. 

dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Aplikasi Sosial Media yang kini semakin marak, menjadi peluang besar bagi pemerintah dalam mensosialisasikan program-programnya. Mendekatkan diri pada masyarakat, membaca kebutuhan, menghitung sumber daya yang ada, serta membuka akses terhadap peluang-peluang yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kecil dan menengah. Dengan melihat penggunaan sosial media yang begitu masif di masyarakat sekarang saatnya pemerintah dapat memanfaatkan peluang ini. 

Membangun citra organisasi perangkat daerah yang melayani dan mengayomi masyarakat sudah barang tentu menjadi keharusan. sebagaimana prinsip-prinsip Pemerintah sebagai Pelayan Masyarakat. Namun tantangannya adalah kesiapan dan kesigapan personil, apakah sudah siap dalam menghadapi masyarakat yang kritis dan cenderung memberikan kritikan pedas?. 

Harapan pembangunan yang adil dan merata masih menjadi isu utama di tengah masyarakat, sehingga masyarakat masih berupaya mendapatkan keadilan dan memohon perbaikan ekonomi dan dapat keluar dari jurang kemiskinan. Fenomena ini masih menjadi isu utama ketika masyarakat berhadapan dengan pemerintah baik pusat maupun daerah. .  

Inovasi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat memang perlu diacungi jempol. Secara signifikan Lembaga Administrasi Negara mencatat peningkatan yang signifikan terhadap Inovasi yang dimiliki Kementerian, Lembaga, OPD dalam menciptakan Sistem yang diharap mampu melayani masyarakat lebih baik lagi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun