2. Ketidakseimbangan pengetahuan dasar
Jika tidak diawasi dengan baik, siswa mungkin cenderung memilih hanya mata pelajaran yang mereka minati dan mengabaikan mata pelajaran dasar yang penting. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengetahuan dasar yang diperlukan untuk perkembangan akademik yang holistik.
Dampak Positif bagi Guru:
1. Fleksibilitas dalam mengajar
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Ini memberikan kesempatan bagi guru untuk lebih fleksibel dalam mengajar dan menggunakan pendekatan yang inovatif.
2. Pengembangan profesional
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran mereka. Mereka perlu mengikuti pelatihan dan mengembangkan keterampilan mereka dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang beragam sesuai dengan preferensi siswa.
Dampak Negatif bagi Guru:
1. Tantangan dalam penilaian dan evaluasi
Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian dan evaluasi siswa menjadi lebih kompleks karena setiap siswa dapat memiliki rencana pembelajaran yang berbeda. Guru perlu mengelola penilaian yang sesuai dengan kebebasan siswa tanpa mengorbankan standar akademik.
2. Beban kerja yang meningkat
Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan beban kerja guru dalam merencanakan dan mengelola pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan individu siswa. Hal ini dapat memerlukan waktu dan usaha tambahan dari guru.
Kesimpulannya, Kurikulum Merdeka memiliki dampak positif dan negatif yang perlu diperhatikan. Dalam implementasinya, perlu dilakukan pendekatan yang terkoordinasi dan dukungan yang kuat dari pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua siswa untuk memaksimalkan dampak positif dan mengatasi dampak negatif yang mungkin terjadi.